TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) menyatakan siap menghadapi diberlakukannya pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai Desember 2015 lalu.

Ketua Umum DPP Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Dyah Anita Prihapsari menyatakan, hadirnya MEA perlu disikapi secara positif dengan mengajak seluruh anggota bersatu demi memenangi persaingan pasar.

"Ini kita sudah memasuki era MEA, mau tidak mau, suka tidak suka kita harus berjuang keras serta berdaya saing tinggi, saya yakin hari ini kita sudah kuat dan lebih cerdas," kata Nita kepada wartawan di Jakarta, Kamis (11/2/2016).

Nita mengaku, meski Indonesia terkena imbas pengaruh melemahnya ekonomi global, hal tersebut tidak menyurutkan semangat wanita pengusaha dalam meningkatkan daya saing.

"Indonesia harus bisa berbenah diri, negara kita kaya akan sumber daya alam dan manusia, kita hanya perlu fokus dalam memaksimalkan produk lokal dan pergunakan peluang pasar MEA untuk genjot ekspor," katanya.

Semangat baru dalam menghadapi tantangan MEA tersebut dihembuskan bertepatan dengan hari jadi ke-41 IWAPI yang jatuh pada Februari 2016 ini.

Tema yang diusung adalah '41 tahun IWAPI, Satukan Hati, Tingkatkan Inovasi dan Daya Saing Produk Bangsa Guna Memenangkan Pasar Global'.

Nita mengatakan, selama 41 tahun berkarya, IWAPI sudah banyak berperan aktif dalam menciptakan wanita Indonesia yang mandiri secara ekonomi.

Menurutnya, hal tersebut dapat dilihat dari jumlah wanita yang semakin bertambah menjadi pengusaha, begitu pun yang bergabung menjadi anggota IWAPI, bahkan beberapa anggota semakin melebarkan sayap bisnisnya.

"Di usia ke-41, kami berharap IWAPI terus berkarya meningkatkan inovasi dan daya saing guna memasuki pasar ASEAN dan menangkan pasar global," kata Nita.