Ini Alasan Pesantren di Surabaya Beralih Pakai Gas Bumi
Sejak 2011 lalu, Pesantren Darul Muttaqin di Surabaya, Jawa Timur beralih dari memasak pakai Elpiji ke gas bumi.
Penulis: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak 2011 lalu, Pesantren Darul Muttaqin di Surabaya, Jawa Timur beralih dari memasak pakai Elpiji ke gas bumi.
Salah satu alasannya, pengelola pesantren tidak lagi kesulitan mencari isu ulang tabung Elpiji.
"Alasan utama kami beralih pakai gas bumi, karena dulu sekitar 5 tahun lalu, sering terjadi kelangkaan LPG. Kalau LPG nggak kami dapat, bagaimana kami bisa masak untuk makan santri di sini yang jumlahnya 100 orang," ungkap Kepala Bidang Sarana Prasarana, Pesantren Terpadu Darul Muttaqin, Luthfi Zamroni, dihubungi, Selasa (5/4/2016).
Luthfi mengungkapkan, selama 5 tahun menggunakan gas bumi ini, tidak pernah mengalami kendala, bahkan banyak manfaat yang dirasakan, terutama ketersediaan pasokan gas bumi yang selalu ada.
"Gas bumi yang dipasok PGN ini 24 jam penuh setiap hari, gas dari pipa langsung ke kompor, mau masak pagi buta pun tidak masalah," ujarnya.
Ia berharap, penyaluran gas bumi yang dipasok PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) makin luas ke berbagai wilayah, serta pelayanan ke pelanggan juga makin lebih baik lagi.
"Pakai gas bumi banyak manfaatnya, mulai dari lebih hemat, tidak perlu gotong-gotong tabung ke warung, mengalir setiap hari, semoga makin banyak dinikmati masyarakat," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pasokan gas bumi yang efisien dan ramah lingkungan tidak hanya mengalir ke rumah tangga, UKM, mal, hotel, industri dan pembangkit listrik.
Gas bumi yang dipasok PGN juga dinikmati pesantren.
Salah satunya adalah Pesantren Terpadu Darul Muttaqin, Surabaya.
Sudah hampir lima tahun terakhir ini, pesantren tersebut memasak untuk sekitar 100 orang santri sehari-hari menggunakan bahan bakar gas bumi dari PGN.
Kepala Komunikasi Korporat PGN, Irwan Andri Atmanto mengatakan, PGN merupakan satu-satunya badan usaha di Indonesia yang menyalurkan gas bumi ke berbagai segmen pelanggan, mulai dari rumah tangga, UKM, mal, hotel, restoran, industri, hingga pembangkit listrik serta transportasi.
"PGN juga menyalurkan gas bumi yang efisien dan bersih ke rumah sakit, sekolah dan juga pesantren seperti di Surabaya," kata Irwan.
Irwan mengungkapkan, saat ini PGN telah menyalurkan gas bumi ke lebih dari 107.690 rumah, lebih dari 1.850 pelanggan komersial seperti mal, restoran, dan rumah makan, serta lebih dari 1.529 industri besar dan pembangkit listrik.
"Kami menyalurkan gas bumi melalui pipa-pipa yang tersebar diberbagai daerah. Hingga saat ini pipa gas bumi PGN sepanjang lebih dari 7.000 km. Infrastruktur pipa yang dioperasikan dan dimiliki PGN ini setara 76 persen dari seluruh pipa gas bumi hilir di Indonesia," tutur Irwan.