Bursa Asia Lesu Darah Sambut Akhir Pekan
Pergerakan pasar hari ini masih diwarnai sentimen negatif dari bank sentral dunia yang tidak banyak melakukan aksi untuk menggerakkan perekonomian.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO- Bursa Asia kembali tertekan ke zona merah pada awal transaksi Jumat (29/4). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.51 waktu Tokyo, lebih dari 40 saham yang melorot dari setiap 1 saham yang naik di indeks MSCI Asia Pacific -di luar bursa Jepang.
Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,21 persen, indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,3 persen, dan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,7 persen.
Pergerakan pasar hari ini masih diwarnai sentimen negatif dari bank sentral dunia yang tidak banyak melakukan aksi untuk menggerakkan perekonomian.
Kamis kemarin Bank of Japan memutuskan tidak menambah stimulus.
Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda mengatakan, pihaknya akan menunggu bagaimana dampak kebijakan suku bunga negatif terhadap perekonomian Jepang.
"Bank sentral sepertinya sudah kehabisa peluru untuk mengerek ekonomi. Kita berada pada titik di mana akan ada batasan dari pencapaian yang sudah dilakukan. Intinya adalah outlook perekonomian global masih rentan," kelas Mark Lister, Head of Provate Wealth Research di Craigs Investment Partners, Wellington.
Selain itu, reli harga minyak dunia terhenti. Pagi ini, harga minyak turun dari posisi tertingginya dalam lima bulan di level US$ 46 per barel.
Sumber: Kontan l Bloomberg