Lonjakan Penumpang Citilink Naik 94 Persen selama Libur Panjang
Maskapai berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia tetap mengoperasikan penerbangan secara reguler selama menghadapi liburan panjang.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia tetap mengoperasikan penerbangan secara reguler selama menghadapi liburan panjang pada tanggal 5 hingga 8 Mei 2016.
Hal ini mengingat kapasitas seat yang tersedia pada penerbangan yang padat di akhir pekan ini masih mampu menampung lonjakan penumpang yang ada.
President & CEO Citilink Indonesia Albert Burhan mengatakan, hari pertama long weekend, Kamis (5/5/2016) secara umum ketersediaan kursi masih mencukupi penerbangan regular. Kendati demikian lonjakan mulai terasa sangat cepat pada hari kedua, Jumat (6/5/2016).
"Pada awal pekan booking seat tercatat masih 65 persen namun sehari menjelang hari Kamis lonjakan terlihat jelas yang mencapai 94 persen seperti hari ini," ujar Albert Burhan, Minggu (8/5/2016).
Albert menilai, sekarang belum sepenuhnya memerlukan penerbangan tambahan dalam menghadapi liburan panjang (long weekend). Namun jika betul-betul lonjakannya luar biasa maka pihaknya akan meminta izin penerbangan ekstra.
Mengenai rute-rute penerbangan yang padat, Albert mengatakan, rute penerbangan yang menjadi pilihan untuk libur panjang ini umumnya adalah kota-kota yang biasa menjadi tujuan wisata seperti Denpasar, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Solo, dan Padang.
"Namun demikian, ada sejumlah rute yang memang mulai ramai seperti rute Surabaya - Lombok, Balikpapan," katanya.
Manajemen Citilink memprediksi untuk penerbangan regular pada rute-rute yang telah ada (existing routes), akan cepat habis terjual mengingat panjangnya waktu libur pada pekan ini.
Rute-rute tersebut umumnya merupakan penerbangan dari Jakarta menuju ke kota-kota besar lain seperti Denpasar, Surabaya, dan Yogyakarta.
Sementara itu, tingkat isian penumpang untuk arus balik pada long weekend yang jatuh pada pekan depan tercatat mencapai 80 persen. Umumnya penumpang membeli tiket untuk penerbangan pulang pergi sekaligus.
"Citilink Indonesia optimis dapat mengakomodir kebutuhan pengguna jasa. Begitu juga saat arus balik nanti," kata Albert Burhan.