85 Persen Volume Produksi Vios Didedikasikan untuk Pasar Global
Dari total volume produksi Vios, sebanyak 15 persen diserap pasar domestik sedangkan selebihnya yaitu 85 persen diekspor
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sebagai salah satu produsen kendaraan yang berorientasi global secara konsisten menjaga kinerja ekspor kendaraan utuh termasuk untuk model sedan.
Pasar sedan di dalam negeri yang tidak semeriah Multi-Purpose Vehicle (MPV) atau Sport Utility Vehicle (SUV), tidak menyurutkan upaya keras TMMIN untuk menjadi bagian dari perkembangan industri otomotif nasional dengan terus mengirimkan ribuan unit Vios ke mancanegara setiap bulannya.
Dari total volume produksi Vios, sebanyak 15 persen diserap pasar domestik sedangkan selebihnya yaitu 85 persen diekspor ke 13 negara di dunia.
Vios mulai diproduksi di dalam negeri sejak Desember 2013.
Fasilitas produksi TMMIN Karawang 2 di kawasan industri Karawang International Industrial City (KIIC), Jawa Barat adalah lokasi manufaktur model sedan yang memiliki tingkat kandungan dalam negeri 60 persen ini.
Hanya berselang beberapa bulan setelahnya, Vios langsung diekspor ke negara-negara di kawasan Asia dan Timur Tengah pada Maret 2014 dengan volume sekitar 1.500 unit per bulan.
Jaminan kualitas produk berstandar internasional yang dihasilkan oleh tangan-tangan trampil anak bangsa mampu mendongkrak performa ekspor Vios.
Secara bertahap volume ekspor Vios meningkat hingga mencapai 3.500 unit per bulan.
Hingga kini, Vios menjadi sedan pertama buatan Indonesia yang berhasil diekspor secara berkelanjutan dalam jumlah signifikan.
Sejak pertama kali diproduksi, pabrik TMMIN Karawang 2 telah menghasilkan sebanyak 110.500 unit Vios. Dari keseluruhan volume tersebut, sebanyak 93.900 unit diekspor ke mancanegara, sedangkan sebanyak 16.600 unit diserap pasar domestik.
“Ekspor Vios adalah bukti nyata bahwa Indonesia memiliki potensi untuk memenangkan kompetisi yang semakin kompetitif di era perdagangan bebas ini. Namun kita harus terus menerus bekerja keras menjaga daya saing, seperti memperkuat kedalaman industri otomotif dan kualitas sumber daya manusia, agar tetap dapat berkompetisi dan dipercaya sebagai basis produksi dan ekspor Vios,” ungkap Warih Andang Tjahjono, Wakil Presiden Direktur TMMIN, dalam keterangan tertulis, Senin (27/6/2016).
Warih menegaskan terdapat tiga komponen utama dalam meningkatkan daya saing. Pertama adalah kesiapan sumber daya manusia (SDM), kedua iklim bisnis yang mendukung, serta rantai suplai yang memadai terutama ketersediaan pemasok lokal yang memiliki standar kualitas global.
Direktur Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) I Made Dana Tangkas, mengatakan membangun industri tidaklah instan. Toyota berada di tahap sekarang ini karena telah mengalami perjalanan panjang selama 45 tahun yang penuh dengan perjuangan.
Mulai dari membangun SDM, mengembangkan kapabilitas supplier, penambahan investasi, hingga berbagai kerja sama dengan pemerintah dan akademisi kami lakukan untuk bersama-sama membangun industri Indonesia.
"Dan upaya ini tidak akan pernah berhenti sesuai dengan filosofi Toyota yaitu continuous improvement,” jelasnya.
Sejak awal berdirinya, Toyota selalu berusaha untuk dapat menjadi bagian dari perkembangan industri Indonesia terutama sektor otomotif melalui kegiatan produksi, ekspor, operasi bisnis serta inisiatif sosial yang berkelanjutan.
Keseluruhan komitmen ini terangkum dalam semangat Toyota Berbagi (Bersama Membangun Indonesia) yang terdiri dari tiga pilar yaitu pengembangan produk dan teknologi, pembangunan industri otomotif serta tanggung jawab sosial perusahaan.