Soal Skandal 1MDB, UMNO : Ini zaman Fitnah
Tudingan Najib terlibat dalam dugaan penyelewengan dana 1MDB senilai USD 3,5 miliar, dinilai Tengku Adnan, tidak lebih dari persepsi.
Penulis: Valdy Arief
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Temuan Departemen Kehakiman Amerika Serikat terkait penyimpangan uang dari lembaga investasi milik Malaysia, 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) yang dikaitkan dengan Perdana Menteri Najib Razak, ditanggapi partai pendukungnya, United Malays National Organisation (UMNO).
Sekretaris Jenderal UMNO yang merangkap jabatan sebagai Menteri Teritori Federal Malaysia, Tengku Adnan bin Tengku Mansor menyebutkan temuan Pemerintah Amerika Serikat tidak ada kaitannya dengan Najib.
Tudingan Najib terlibat dalam dugaan penyelewengan dana 1MDB senilai USD 3,5 miliar, dinilai Tengku Adnan, tidak lebih dari persepsi.
"Dari pada yang disebut The Justice Department of America, nama Datuk Sri Najib tidak timbul langsung. Jadi persepsi yang katakan Datok Sri Najib terlibat adalah persepsi salah," kata Tengku Adnan di kediaman Setya Novanto, Jalan Wijaya XIII, Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (23/7/2016).
Adnan menuturkan tudingan atas pimpinan partainya tidak lebih dari fitnah yang sedang jamak terjadi.
"Zaman ini, zaman fitnah," kata Adnan.
Dia bahkan menyebut dirinya juga menjadi satu korbannya karena mencoba menaikkan tarif parkir di Kuala Lumpur yang tidak pernah berubah sekitar 40 tahun.
"Saya difitnah kononnya bagi projek ke kroni saya. Pada dasarnya saya bagi ke yayasan wilayah persekutuan yang keuntungannya akan dipulang balik ke rakyat. Ini fitnah yang sedang berlaku," katanya.
Menurut Adnan, fitnah yang menyerang partainya berasal dari kelompok anti-Barisan Nasional (koalisi pendukung pemerintahan di Malaysia).
Kelompok itu dianggap berusaha agar Najib Razak tidak kembali terpilih sebagai Perdana Menteri Malaysia pada pemilihan umum selanjutnya.
Karena itu, Adnan berharap mitranya di Indonesia tidak terpengaruh pada persepsi yang dibentuk untuk memperburuk citra Najib Razak.
"Saya harap kawan-kawan kita di Indonesia bisa paham. Departement of Justice tidak pernah keluarkan pernyataan Datuk Sri Najib terlibat," sebut Adnan.
Sebelumnya, Kementerian Kehakiman (Departement of Justice) Amerika Serikat menyebutkan ada dugaan penyelewengan dana dari 1MDB menuju sebuah perusahaan produksi film Red Granite.
Perusahaan itu seorang pendirinya adalah Riza Aziz yang diketahui berstatus anak tiri Najib.
Pembuat film Wolf of Wall Street itu, mulai diselediki otoritas Amerika Serikat karena ada dugaan sumber pemasukan yang tidak jelas.