Menteri ESDM yang Baru Langsung Tinggalkan Gedung Usai Sertijab
Sementara Chandra Tahar memuji kinerja Kementerian ESDM di bawah kepemimpinan Sudirman Said selama hampir dua tahun.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) langsung melaksanakan serah terima jabaan (Sertijab) dari menteri yang lama Sudirman Said kepada penggantinya Archandra Tahar.
Sertijab dilaksanakan sore ini, Rabu (27/7/2016), usai pelantikan oleh Presiden Jokowi di Istana Presiden siang tadi.
Chandra Tahar beserta istri hadir di gedung Kementerian ESDM pukul 16.30 WIB disambut oleh Sudirman Said dan istrinya Astried Swastika.
Chandra pun langsung memeluk Sudirman Said dan berjabat tangan dengan jajaran Kementerian ESDM yang ikut menyambutnya.
Dalam sambutannya Sudirman Said menyatakan optimismenya terhadap kinerja Kementerian ESDM di bawah kepemimpinan Chandra Tahar.
"Saya memang baru pertama kali bertemu beliau. Tapi kecanggihan teknologi membuat saya dengan mudah tahu kiprah beliau," ujarnya.
"Kita beruntung Kementerian ESDM dipimpin beliau yang masih segar dan kia harapkan bisa menjawab tantangan perubahan zaman. Rekan-rekan siap membantu anda dan kalau perlu saya juga siap membantu Pak Candra," lanjut Sudirman.
Sementara Chandra Tahar memuji kinerja Kementerian ESDM di bawah kepemimpinan Sudirman Said selama hampir dua tahun.
"Selama kepemimpinan Bapak Sudirman Said bisnis proses di bidang ESDM transparan, terukur, dan efisien. Ini merupakan modal berharga bagi saya yang harus dilanjutkan," ungkap Chandra yang mengenakan setelan jas elegan berwarna hitam.
Acara sertijab sendiri dilanjutkan dengan penandatanganan surat tanda perpindahan jabatan di antara Sudirman Said dan Chandra Tahar.
Kemudian dilanjutkan dengan acara silaturahmi antara Chandra Tahar beserta Ibu Paulin Tahar dan Sudirman Said beserta Ibu Astried Swastika dengan seluruh jajaran eselon 1 dan 2 Kementerian ESDM.
Namun ketika diminta keterangan lebih lanjut, Chandra Tahar memilih diam dan langsung berpamitan keluar gedung. Ia pun menolak menjawab pertanyaan para wartawan yang sudah menunggunya sejak siang.
Chandra Tahar sendiri dipanggil oleh Presiden Joko Widodo setelah 20 tahun lebih menetap di Amerika Serikat. Salah satu tantangan yang akan dihadapinya nanti adalah reformasi tata kelola migas.