Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Regulasi dan Biaya Produksi Faktor Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia Kalah dari Malaysia

Realisiasi ekpor industri mebel dan kerajinan Indonesia masih kalah dengan dua negara tetangga di Asia Tenggara, yakni Vietnam dan Malaysia.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Sugiyarto
zoom-in Regulasi dan Biaya Produksi Faktor Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia Kalah dari Malaysia
Tribunnews.com/Tribunnews.com/Andri Malau
Produk-produk mebel dan kerajinan Nasional Dalam Pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) Tahun 2015, di Pusat Niaga JI-EXPO, Kemayoran, Jakarat, Kamis (12/3/2015)- 15 Maret 2015. (Tribunnews.com/Andri Malau) 

“Untuk UKM itu sangat berat,” kata dia.

Selain regulasi, kata Abul, ongkos produksi industri di Indonesia lebih besar ketimbang di Vietnam dan Malaysia.

Mulai dari bunga bank yang tinggi, infrastruktur yang jelek , biaya listrik yang termahal di dunia dan lainya.

Sementara di negara tetagga bunga bank di bawah 10 persen, sementara di Indonesia mencapai 12 persen.

“Ongkos produksi di Indonesia itu bisa 40 persen dari Cina untuk industri yang tidak mungki diproduksi di sana namun mereka bisa."

"Di sana infrastruktur hebat, pemerintah all out, dan pemerintah ada insetif. Jika pengusaha ekspor 1 juta dolar dapat 10 persen insetif. Dapatnya dari tukar uang khusus ekportir,” kata Abdul.

Abdul mengatakan, potensi ekpsor mebel dan kerajinan di Indonesia sangat besar jika dilihat dari segi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Menurutnya Indonesia mampu bersaingan dengan Cina sekalipun.

BERITA REKOMENDASI

“Mereka impor bahan baku dari seluruh dunia dan di antaranya dari kita. Kita sendiri mengekspor bahan baku ke luar negeri nilainya mencapai 2 milair dolar Amerika."

"Sementara nilai tambahnya sedikit, coba kalau diproduksi di sini nilai tambahnya menjadi 4 miliar,” kata Abdul seraya menagih janji Presiden Joko Widodo yang ingin meningkatkan industri mebel dan kerajinan.

Sebab presiden yang akrab disapa Jokowi itu juga dulunya merupakan pengusaha mebel.

“Seharusnya bahan baku jangan keluar. Di tangan presiden Jokowi industri mebel itu harusnya nomor satu,” ujar Abdul. (cis)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas