'Black Cab' London di Bawah Bayang-bayang Uber
Taksi hitam legendaris yang menjadi ikon kota London yang dikenal dengan istilah black cab memperoleh beragam insentif
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Taksi hitam legendaris yang menjadi ikon kota London yang dikenal dengan istilah black cab memperoleh beragam insentif dari walikota London.
Insentif ini diberikan sebagai respon atas persaingan yang makin ketat dengan sarana transportasi berbasis aplikasi, Uber.
Walikota London Sadiq Khan mengumumkan berbagai kebijakan dan penghitungan bisnis bagi black cab, Selasa (13/9/2016) waktu setempat.
Salah satu kebijakan yang diberlakukan adalah black cab diperbolehkan menggunakan badan jalan yang biasanya dilarang dan di beberapa area mereka boleh "ngetem" untuk menunggu penumpang.
Selain itu, pemerintah kota London juga menyisihkan 65 juta poundsterling atau 86 juta dollar AS yang setara sekitar Rp 1,1 triliun untuk membantu black cab bertransformasi menjadi mobil ramah lingkungan.
Setiap taksi memperoleh setidaknya 5.000 poundsterling atau 6.600 dollar AS yang setara sekira Rp 86,4 juta untuk meremajakan kendaraan.
Tidak hanya itu, seluruh black cab wajib menerima pembayaran dengan kartu kredit setidaknya sampai akhir Oktober 2016 guna memudahkan penumpang dalam melakukan pembayaran. Pasalnya, selama ini black cab hanya menerima metode pembayaran tunai.
"Saya ingin melindungi masa depan black cab kita yang ikonik serta memberi pelayanan unik dan bernilai bagi warga London," ujar Khan seperti dikutip dari CNN Money, Rabu (14/9/2016).
Jumlah black cab terus menurun sejak mencapai puncak terakhirnya pada periode 2011-2016.
Sejak moda transportasi berbasis aplikasi menjamur, jumlah black cab terus berkurang hingga kini mencapai persentase satu dari sebelumnya empat.
Dominasi Uber yang terus tumbuh di London telah menyebabkan rangkaian protes yang dilakukan para pengemudi black cab. Namun, moda transportasi berbasis aplikasi di London bukan berarti bisa melenggang.
Pengemudi moda transportasi berbasisi online dalam waktu dekat menjalani ujian mengemudi tingkat mahir untuk memperoleh lisensi. Sebelumnya, ada juga kewajiban bagi para pengemudi untuk menjalani ujian kemahiran bahasa Inggris.(Sakina Rakhma Diah Setiawan)