Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pelindo II Dapat Suntikan Kredit Rp 250 Miliar

Bank Mandiri menyalurkan kredit modal kerja senilai maksimum Rp 250 miliar untuk PT Pelabuhan Indonesia II

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
zoom-in Pelindo II Dapat Suntikan Kredit Rp 250 Miliar
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Suasana aktivitas bongkar muat Terminal Petikemas Kalibaru atau New Priok Container Terminal (NPCT I) usai diresmikan Presiden Joko Widodo, di Jakarta, Selasa (13/9/2016). Terminal Kalibaru dibangun untuk meningkatkan kapasitas secara bertahap guna mengantisipasi pertumbuhan arus petikemas dan kargo Pelabuhan Tanjung Priok. Terminal itu dioperasikan oleh joint venture company antara Pelindo II (IPC) TPK dan Komsosrsium Mitsui-PSA-NYK Line yaitu PT New Priok Container Terminal One (NPCT1), berkapasitas 1,5 juta TEUS per tahun. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Mandiri menyalurkan kredit modal kerja senilai maksimum Rp 250 miliar untuk PT Pelabuhan Indonesia II (Persero/IPC).

Tujuannya untuk membantu pengembangan bisnis anak perusahaan Pelindo II yaitu PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), PT Indonesia Kendaraaan Terminal (IKT) dan PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI).

Pinjaman itu merupakan kelanjutan dari fasilitas treasury line senilai maksimal 70 juta dollar AS yang telah disepakati pada Juni lalu sebagai alternatif sumber pendanaan valas perusahaan.

"Kerjasama dengan Bank Mandiri diharapkan dapat menunjang usaha-usaha IPC untuk menyederhanakan dan mempercepat transaksi dan layanan kepada pengguna jasa,” ujar Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya, Kamis (15/9/2016).

Elvyn memaparkan penandatanganan perjanjian dan MOU tersebut merupakan salah satu bentuk penguatan sinergi antar BUMN. Tujuan utamanya mendorong optimalisasi biaya dan proses pelayanan yang pada gilirannya akan menunjang perekonomian nasional.

“Kami optimis bahwa sinergi antara IPC dengan Bank Mandiri ini tidak hanya mempermudah para pengguna jasa kepelabuhanan, namun juga meningkatkan efisiensi biaya logistic dan daya saing kinerja integrasi logistic nasional,” ungkap Elvyn .

Elvyn menjelaskan, pelabuhan merupakan salah satu infrastruktur utama dalam mendorong ekonomi nasional.

Saat ini, IPC mengelola 12 pelabuhan di 10 provinsi di Indonesia dan memiliki 16 Anak Perusahaan yang berkonsentrasi di dalam berbagai bidang pelayanan jasa kepelabuhanan, logistic dan bisnis pendukung.

Berdasarkan data 2015, IPC mampu melayani hingga lebih dari 54 ribu kunjungan kapal, menangani lebih dari 85 juta ton kargo dan jumlah peti kemas yang dibongkar muat mencapai lebih dari 5,9 juta TEUs.

“Tingginya jumlah pelayanan IPC tersebut menggambarkan besarnya potensi yang bias digarap dari inovasi layanan transaksi non tunai,” jelas Elvyn.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas