Diyakini Ada 300 Juta Barel Cadangan Migas di Blok Pangkah
Cadangan migas (minyak dan gas) di sumur eksplorasi Blok Pangkah, lepas pantai Jawa Timur diyakini lebih dari 300 juta barel.
TRIBUNNEWS.COM - Cadangan migas (minyak dan gas) di sumur eksplorasi Blok Pangkah, lepas pantai Jawa Timur diyakini lebih dari 300 juta barel.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melalui anak usahanya, PT Saka Energi Indonesia (SEI) terus berupaya melakukan eksplorasi guna merealisasikan pontensi tersebut.
Tumbur Parlindungan, CEO PT SEI menyampaikan pontensi sumber daya migas yang telah terindentifikasi di beberapa prospek terus dikembangkan.
Caranya melalui pengeboran di bagian utara dan barat Blok Pangkah pada tahun 2017-2018 mendatang.
"Pengembangan lapangan berikutnya akan dilakukan sampai 2018 dan diharapkan dapat mulai produksi pada tahun 2022. Kami sangat yakin, ada lebih dari 300 juta barel cadangan migas di sini," kata Tumbur pada konferensi pers bersama SKK Migas di Saka Indonesia Pangkah Limited Onshore Production Facilities di Kawasan Manyar, Gresik, Kamis (29/9/2016).
SEI kembali menemukan cadangan migas di sumur eksplorasi Sidayu-4v, Blok Pangkah.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut penemuan cadangan migas di sumur eksplorasi Sidayu-3ST1 sekitar tahun lalu dan membuktikan pelamparan lapisan yang berisi cadangan migas Tuban, Kujung-1 dan Ngimbang di struktur Sidayu.
Penemuan cadangan migas Sidayu-4v merupakan tahap akhir eksplorasi struktur Sidayu, kemudian SEI bakal mengajukan POD (plan of development).
"Kami sangat berharap, kontribusi dari hasil produksi lapangan Sidayu bisa cukup signifikan di tahun 2020," sambungnya.
Tumbur memprediksi, pengajuan POD bakal disampaikan pertengahan tahun 2018 mendatang. Proses produksi akan dilanjutkan pada tahun 2019 dan bisa mulai berkontribusi pada pertengahan tahun 2020.
Menanggapi hal ini, Kepala SKK Migas Amin Sunaryadi yang juga hadir menyebutkan jika pengajuan POD bisa pada tahun 2018 dan produksi di tahun 2019, bisa dikatakan cepat.
"Prosesnya memang cukup panjang, jadi jika bisa sesuai rencana tersebut, berarti sudah cepat," timpal Amin.
Menurutnya, SKK Migas memang terus mendorong agar proses POD bisa lebih cepat.
Nanti, prosesnya dari SEI disampaikan ke SKK Migas untuk diproses sehingga bisa diambil keputusan.
"Nah, kedatangan kami ke sini ini juga dalam rangka membantu agar prosesnya lebih cepat," kata Amin.
Menurut Amin, ditemukannya cadangan Migas ini merupakan berkah bagi daerah setempat.
Sebab, selama ini daerah yang memiliki kandungan minyak selalu mendapat dana bagi hasil yang cukup besar dari negara.
Dana itu, kata Amin, disetor langsung ke kas APBD daerah setempat.
"Ketika berjalan memang dana itu seperti tidak terasa bagi daerah. Baru setelah berkurang, seperti terjadi di Bojonegoro, penghasilan dari sektor ini sangat terasa lantaran pemasukan APBD-nya banyak berkurang," ungkapnya.