Proyek MRT Rampung, Harga Apartemen Diprediksi Naik Signifikan
Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) tidak hanya diharapkan bagi para komuter di Jakarta
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) tidak hanya diharapkan bagi para komuter di Jakarta.
Namun, rampungnya infrastruktur tersebut dinanti pula oleh para pengembang yang proyeknya dekat dengan stasiun MRT.
Salah satu pengembang tersebut adalah Synthesis Development yang mengembangkan proyek di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
"Kalau infrastruktur itu jadi, siklusnya di atas. Kenaikan 200-300 persen mungkin terjadi," ujar Managing Director Synthesis Square Julius Warouw kepada Kompas.com di Synthesis Tower, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Ia mengatakan, proyek apartemen Samara Suites ini dijadwalkan selesai 2020, sementara MRT beroperasi 2019. Dengan demikian, saat apartemen selesai, infrastruktur juga sudah beroperasi.
Jika beroperasinya MRT ini bertepatan dengan siklus kenaikan properti, harga dan penjualan apartemen di sekitar koridor Gatot Soebroto bisa naik 2-3 kali. Khususnya pada apartemen Samara Suites yang harganya masih terbilang murah.
"Kenapa? Soalnya begini, karena Gatot Subroto itu main corridor. Apartemen dengan harga Rp 30 juta per meter persegi ini, sudah terlalu rendah. Tetangga-tetangga kita, itu sudah di kepala 4 semua," jelas Julius.
Hingga saat ini, kata dia, jumlah unit Samara Suites yang terjual ada 190 unit dari total 292 unit. Harganya saat ini dibanderol Rp 35 juta per meter persegi.
Tipe unitnya antara lain 1 kamar tidur seluas 45 meter persegi, 2 kamar tidur 65 meter persegi dan 79 meter persegi, serta 3 kamar tidur 104 meter persegi.
Selain itu, Samara Suites juga menyediakan tipe suites seluas 170 meter persegi.(Arimbi Ramadhiani)