Kisah Gibran Chuzaefah Sukses Membangun E-fishery
"Sedangkan e-fishery memiliki sensor nafsu makan ikan dan bisa terhubung internet"
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Siapa pun yang pernah mengelola usaha budidaya ikan pasti menyadari pentingnya pengelolaan pakan. Maklumlah, belanja untuk pakan ikan bisa mencapai 80% dari total produksi.
Jika si pemilik tambak tidak jeli dalam mengelola urusan pakan, ia akan selalu dibayang-bayangi ancaman tekor. Ada banyak aspek pengelolaan pakan yang biasa dicermati oleh petambak.
Yang pertama, tentu komposisi dan bentuk makanan itu sendiri. Aspek lain yang juga patut diteliti adalah banyaknya pemberian pakan.
Untuk jenis makanan, tentu tak lepas dari jenis ikan yang dibudidayakan. Sedang untuk menghitung banyaknya pakan yang dibutuhkan, biasanya petambak akan menggunakan metode trail and error.
Dari coba-coba inilah, biasanya pebisnis tambak mendapat formula yang pas agar ikan bisa cepat dipanen dengan biaya yang tak terlalu gemuk.
Cuma tak jarang terjadi, petambak tak urung mendapat rumusan yang jitu dalam penentuan urusan pakan.
Bisa jadi si pebisnis ikan tak sempat turun tangan langsung dalam kegiatan pemberian pakan sehari-hari.
Sementara pekerja yang kebagian tugas tak cermat dalam membuat catatan. Mengingat pemberian pakan terjadi setiap hari, ketidakcermatan bisa berujung ke masalah finansial.
Jangan lupa, efek pemberian pakan yang terlalu banyak sama buruknya dengan dampak pemberian pakan yang terlalu sedikit.
Beruntung lah bagi mereka yang tergoda untuk menerjuni bisnis perikanan di masa kini.
Masalah pemberian pakan, terutama seberapa banyak dan seberapa sering, kini sudah memiliki berbagai solusi.
Di pasar, saat ini banyak alat dan sistim yang membuat urusan pemberian pakan ikan berlangsung secara otomatis.
Yang patut dicatat, perusahaan lokal pun tak ketinggalan menawarkan solusi pemberian pakan. Bahkan, solusi yang ditawarkan oleh perusahaan dalam negeri itu punya keunggulan.
"Kebanyakan mesin pakan ikan dari Taiwan dan Thailand hanya memiliki basis timer. Sedangkan e-fishery memiliki sensor nafsu makan ikan dan bisa terhubung ke jaringan internet," tutur Gibran Chuzaefah Amsi El Farizy, Chief Executive Officer PT Multidaya Teknologi Nusantara.