Miris, Meski Hamil, Buruh Sawit Dipaksa Kerja Sampai Melahirkan
Ada seorang buruh wanita yang dari hamil sampai melahirkan terus berada di perkebunan sawit. Bahkan, anaknya...
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari laporan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) perlindungan ketenagakerjaan belum terjadi di wilayah perkebunan sawit. Hal yang mengagetkan Walhi, banyak buruh wanita yang dipaksa terus bekerja meskipun hamil.
Anggota Walhi Sulawesi Tenggara Budi mengaku ada seorang buruh wanita yang dari hamil sampai melahirkan terus berada di perkebunan sawit.
Bahkan anaknya dinamakan Sawitri.
"Sejak pembibitan dan perawatan mayoritas kerja buruh perempuan. Dari hamil sampai mendekati melahirkan bekerja terus menyemprotkan pupuk kimia," ujar Budi di kantor Walhi, Jakarta, Minggu (6/11/2016).
PT Wiramas Permai sebagai pemberi kerja buruh tersebut kata Budi tidak memberikan sumbangan apapun.
Sang buruh pun harus kerja rodi tanpa mengenal ampun dari perusahaan.
"Anaknya dinamakan Sawitri, dari hamil sampai lahir perusahaan tidak memberikan sumbangan apapun," ungkap Budi.
Budi menambahkan hasil panen hanya diambil oleh perusahaan.
Sedangkan PT Wiramas Permai sebagai anak usaha dari Kencana Agri Group hanya banyak menjanjikan kepada buruh tanpa ada realisasinya.
"Hasil panen diambil perusahaan. Dimana-mana sawit janjinya oke, tapi perampasan lahan, ruang kelola petani. Konteks perburuhan di kelapa sawit mengerikan," papar Budi.