Menangkan Wismilak DSC 2016, Gazan Bawa Pulang Rp 500 Juta
Sekarang ia bercita-cita bisa ikut menggerakkan anak muda seangkatannya untuk berani terjun berwirausaha.
Penulis: Hendra Gunawan
Setelah tahu peminatnya banyak, Zanana Chips mulai melakukan pengembangan produk. Jika pada awalnya hanya ada varian rasa coklat, Gazan kemudian melakukan inovasi dengan penambahan varian rasa lain seperti rasa susu, greentea, smoked beef, dan classy spicy.
Selain ragam cita rasa yang tengah populer, produk ini juga mempunyai kemasan yang menarik. Menurut Gazan, ia mencoba menonjolkan sisi emotional benefit karena menyasar kelompok anak muda millennial yang selalu menuntut kebaruan dan keaslian ide.
Dari Zanana Chips, sampai pertengahan tahun ini Gazan mampu meraup omset sekitar 400jt - 450jt per bulan, angka yang stabil seperti tahun sebelumnya. Namun ia tidak cepat berpuas diri. “Saya masih ingin memperbanyak jalur distribusi, agar Zanana Chips bisa tersedia di berbagai kota dan mudah ditemukan oleh konsumen,” ujarnya.
Saat ini dengan system penjualan online, konsumen baru bisa mendapatkan camilan yang diinginkan dalam waktu 2 - 3 hari setelah order, jarak waktu yang sungguh menghambat penjualan.
Menurut Pak Sur, Gazan mampu melihat dan menangani tantangan yang berbeda pada tiap tahapan usahanya. “Saat baru memulai, ia tahu bagaimana caranya survive. Setelah mendapatkan profit, ia lalu berusaha mengefisiensikan proses produksi dan mengelola karyawan. Setelah growing, ia mulai melakukan inovasi produk dan distribusi. Tantangan usaha memang akan selalu ada dan berbeda-beda pada setiap tahapan atau besaran usaha,” demikian ujar Pak Sur.
Sebagai salah satu pemenang Kompetisi Wirausaha DSC 2016, Gazan merasa bersukur bisa mendapat bantuan hibah tambahan modal usaha serta bimbingan manajerial dari tim DSC. Sekarang ia bercita-cita bisa ikut menggerakkan anak muda seangkatannya untuk berani terjun berwirausaha.
“Dalam berbagai sesi capacity building yang kami dapat dari tim DSC, kami selalu diingatkan untuk bisa bermanfaat bagi lingkungan dan sesama. Sungguh percuma jika bisa menjadi pengusaha sukses tapi tidak berguna untuk masyarakat dan lingkungan,” ujarnya menjelaskan.
Keinginan Gazan ini disambut positif oleh tim Wismilak DSC. “Setelah 7 tahun pelaksanaan kompetisi wirausaha ini, kami rasa sudah saatnya para pemenang memberikan kontribusinya pada masyarakat. Kami ingin mereka mampu menjadi agent of change bagi generasinya, ikut menularkan virus positif, yakni virus wirausaha,” tambah Pak Sur mengakhiri perbincangan.