Sri Mulyani Berharap Isu Rush Money Tak Jadi Kenyataan
Belakangan, ajakan untuk menarik uang secara besar-besaran dari bank pada 25 November marak di-share netizen media sosial.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA— Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berkomentar soal gerakan penarikan uang secara besar-besaran atau rush money pada 25 November 2016 yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab di media sosial.
"Saya harap tidak terjadi," ujar Sri Mulyani usai rapat koordinasi di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Kamis (16/11/2016).
Belakangan, ajakan untuk menarik uang secara besar-besaran dari bank pada 25 November marak di-share netizen media sosial. Antara lain di Facebook dan di aplikasi Whatsapp.
Isu itu tersebar bersamaan dengan rencana aksi demonstrasi atas kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Padahal, kasus penistaan agama sudah diproses oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. Ahok pun sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengomentari dingin isu gerakan penarikan uang secara besar-besaran atau rush money pada 25 November 2016 itu.
"Janganlah mengada-ada, itu namanya sudah mengalihkan langkah (politik) ke ekonomi," ujar Darmin.
Ia menilai pihak-pihak yang menyebarkan gerakan rush money adalah orang-orang yang tidak mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.
Sebab, isu politik yang saat ini sudah ada dalam proses hukum dikaitkan dengan ekonomi.
Penulis: Yoga Sukmana