Singapore Airlines Kurangi Penerbangan ke Jakarta
Glory mengatakan Singapore Airlines selama ini mengoperasikan 63 penerbangan sepekan dari dan menuju Jakarta sejak bulan Juli 2013.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Singapore Airlines mengurangi layanan penerbangan menuju Jakarta sebanyak lima kali dalam sepekan yang akan mulai berlaku 1 Desember 2016, sesuai arahan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Juru Bicara Departemen Humas Singapore Airlines Glory Henriette mengatakan, perusahaan penerbangan tersebut harus mengurangi lima penerbangan dalam sepekan karena adanya pekerjaan pemeliharaan landasan pacu di Bandara internasional Soekarno Hatta di Jakarta.
"Kelima penerbangan dari Singapura ke Jakarta yang dikurangi adalah SQ962 dan SQ963 pada hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu," ujarnya, Senin (21/11/2016).
Glory mengatakan Singapore Airlines selama ini mengoperasikan 63 penerbangan sepekan dari dan menuju Jakarta sejak bulan Juli 2013.
"Singapore Airlines akan secara progresif menghubungi para pelanggan yang telah membuat reservasi pada penerbangan yang terkena dampak pengurangan ini, untuk membantu mereka mendapatkan penerbangan lain penerbangan ini mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami para penumpang," ucapnya.
Secara terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pengurangan penerbangan dari Singapura semata-mata karena teknis perbaikan landasan pacu.
"Ini semata-mata karena 'overlay' (pelapisan), mau tidak mau kita antisipasi dengan mengurangi penerbangan," imbuhnya.
Budi menjelaskan saat ini memang tengah dilakukan perbaikan landasan pacu di tiga banfara besar, yaitu Soekarno-Hatta Tangerang, Juanda Surabaya dan Ngurah Rai Bali agar bisa didarati lebih banyak pesawat berbadan lebar (wide body).
Dengan demikian, lanjut dia, upaya tersebut diharapkan bisa menambah kapasitas dengan mengangkut lebih banyak penumpang, namun tidak mengambil banyak frekuensi penerbangan yang selama ini sangat padat dengan menggunakan pesawat berbadan sempit (narrow body).
"Kita tahu sekarang ini Surabaya dan Bali banyak pesawat kecil 'narrow body', ini tidak produktif kita harapkan penerbangan melakukan konsolidasi menggunakan pesawat berbadan lebar," tuturnya.
Karena itu, ia mendorong agar penerbangan dari dan ke luar negeri juga menggunakan pesawat berbadan lebar untuk menambah kapasitas ruang udara.
"Ruang udara sangat dibutuhkan, sementara suplai (ketersediaan) kita terbatas," katanya.
Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura II Djoko Murdjatmodjo mengatakan saat ini tengah dilakukan pengerjaan perbaikan landasan pacu Utara Bandara Soekarno-Hatta, yaitu perkerasan lapisan bawah.
"'Overlay' (pelapisan) sudah proses tapi penggelaran aspalnya belum karena tahapannya itu perkerasan dahulu harus diperbaiki bagian bawahnya kira-kira akhir Januari atau Februari baru digelar aspalnya," ujarnya.
Sementara itu, lanjut dia, di Djoko mengatakan pihaknya harus mengatur penerbangan di landasan pacu Selatan, namun saat ini juga tengah dilakukan pembersihan karet (rubber deposit).
"Artinya kita harus bermain (mengatur) di sini karena landan pacu Utara tidak bisa ditutup," katanya.
Djoko mengatakan perbaikan landasan pacu Utara dilakukan pada waktu-waktu yang dinilai sepi, yaitu pukul 22.00-05.00 WIB dan akan bertahap dilakukan juga pada landasan pacu Selatan.
"Perbaikan ini harus dilakukan karena usia landasan pacu kita sudah sangat tua, sudah 30 tahun," tegasnya.
Sumber: Antara