Peningkatan Lifting Minyak Lebih Penting daripada Bikin Holding BUMN Energi
"Pola-pola pengelolaan itu seharusnya dipikirkan, bukan malah membuat sesuatu yang baru, yang belum matang seperti holding," ujar Dradjad
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom dan pengamat kebijakan publik Dradjad Wibowo menilai tugas pemerintah sangat berat dalam meningkatkan lifting migas secara maksimal.
Yang disayangkan, pemerintah lebih memikirkan pembentukan holding BUMN migas ketimbang menjalankan dua amanat tersebut.
"Pola-pola pengelolaan itu seharusnya dipikirkan, bukan malah membuat sesuatu yang baru, yang belum matang seperti holding," ujar Dradjad, Selasa (29/11/2016).
Dradjad memaparkan butuh gebrakan baru dalam mendorong sektor energi sekarang ini. Karena kondisi sumber daya alam di Indonesia menurut Dradjad sudah berbeda dengan yang dulu.
"Kita menghadapi kondisi di mana cadangan minyak kita tipis, tapi gasnya masih banyak. Susah memperoleh cadangan minyak baru," ungkap Dradjad.
Drajad menegaskan energi fosil masih sangat dibutuhkan masyarakat banyak. Selama belum ada pengemban dari Energi Baru Terbarukan, minyak dan gas bumi masih jadi tumpuan negara.
"Migas itu, menyangkut hajat hidup orang banyak. Jadi tidak boleh main-main dan ada unsur kepentingan di dalamnya," papar Dradjad.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.