Aksi Demonstrasi Membuat Investor Tunda Investasi
Aksi demo yang berlangsung di Jakarta ternyata membuat investor menunda investasinya di berbagai daerah
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi demo yang berlangsung di Jakarta ternyata membuat investor menunda investasinya di berbagai daerah.
Doktor Alumni Universitas Kebangsaan Malaysia, Tito Rizal mengatakan, aksi demo dugaan penistaan agama yang masih akan berlangsung di Jakarta berdampak negatif ke daerah, karena para investor menunda investasi yang mencapai 4,17 miliar dolar AS.
"Dari data BKPM Jawa Timur terjadi penundaan investasi sekitar 182 juta dolar AS, Banten dan sekitarnya 111 juta dolar AS. Mereka menunda investasinya karena menunggu persoalan ini (demo dugaan penistaan agama) selesai, karena kenyamanan penting bagi pengusaha," tutur Tito, Jakarta, Rabu (30/11/2016).
Tito menjelaskan, aksi demo yang berlangsung pada 4 November lalu telah menyebabkan kerugian para pengusaha di wilayah Jakarta sekitar Rp 4 triliun karena aktivitas perekonomian terhenti sejenak.
"Itu hitungan kasar sekitar Rp 4 triliun, karena toko-toko tutup, tidak ada transaksi ekonomi, distribusi terganggu, warung-warung yang kecil juga tutup," ucap Tito.
Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengungkapkan saat ini gudang pabrik penuh dengan berbagai produknya akibat para pengusaha menahan membeli menjelang aksi demo 212 di Jakarta.
"Di gudang pada mengendap, para distributor enggak ambil barang karena pengusaha khawatir, mereka beli seperlunya aja," tutur Ade.
Menurut Ade, kekhawatiran para pengusaha tersebut karena adanya ketakutan terjadi kerusuhan ataupun sepi pembeli menjelang dan saat terjadi demo terkait dugaan penistaan agama.
"Apalagi isunya sama serikat pekerja akan turun ke jalan, jadi pengusaha memilih untuk tidak membeli barang dulu," tutur Ade.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.