Investor Baja untuk Industri Otomotif Siap Masuk Indonesia
"Sudah ada investasi dari Korea Selatan dan Jepang seperti JFE dan downstream dari Nippon Steel. Sekarang sedang dibangun produksi baja bodi mobil"
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Industri baja otomotif diprediksi bisa makin meningkat. Hal itu terjadi bila para produsen baja sudah mulai merealisasikan produksinya.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, tahun depan tren industri baja akan meningkat khususnya di kebutuhan bahan baku baja otomotif.
"Sudah ada investasi dari Korea Selatan dan Jepang seperti JFE dan downstream dari Nippon Steel. Sekarang sedang dibangun produksi baja bodi mobil," kata Airlangga Sabtu (17/12/2016).
Sebagai informasi, PT Krakatau Steel Tbk dan Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation pernah menandatangani Joint Venture Agreement (JVA) untuk pengembangan sebuah perusahaan kerja sama yang bernama PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNNS).
Sekretaris Perusahaan PT Krakatau Steel Tbk, lip Arief Budiman mengatakan, daya beli masyarakat tahun depan akan meningkat termasuk untuk pembelian otomotif.
Ini membuat perusahaan Krakatau Steel berniat menyuplai baja otomotif selain oleh dari Krakatau Steel sendiri dan juga KNNS.
Sebagai informasi, total kapasitas akan bisa mampu memproduksi 500.000 ton baja per tahun. "Ditargetkan akan mulai beroperasi kuartal ketiga 2017," kata Iip saat dihubungi Minggu (18/12/2016).
Menurut Iip, Krakatau Steel akan produksi bahan baku baja gulung dingin (cold rolled coil/CRCC) sesuai dengan komposisi saham yang dimiliki, kemudian diolah KNNS.
Nantinya, Nippon Steel tidak lagi mengekspor baja otomotif karena sudah diproduksi oleh KNNS.
Sebagai informasi, Krakatau Steel memiliki komposisi saham di KNNS sebesar 20% dan sisanya oleh pihak Nippon Steel. "
Kami punya hak mayoritas naikkan saham sampai 51%, tapi kita akan lihat perkembangan dari JV sendiri," kata Iip.
Selain itu produsen baja yang baru masuk di Indonesia yakni PT JFE Steel Galvanizing Indonesia juga ikut bermain di penyediaan baja otomotif.
Pabrik baja ini menghabiskan investasi US$ 300 juta atau sekitar Rp 3,9 triliun.
JFE memiliki pabrik di Cikarang. Pabrik tersebut nantinya akan memproduksi rangka otomotif jenis galvanized steel sheet ini yang memiliki kapasitas terpasang 400.000 ton per tahun.
Reporter Eldo Christoffel Rafael
Editor Rizki Ca
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.