Yuk, Merintis Bisnis Katering Harian
"Jika sudah dirasa cocok citarasa masakan, pelayanan, dan penyajiannya, kerjasama akan terjalin dengan sendirinya."
Editor: Choirul Arifin
"Sekarang tugas saya di bagian finishing," kata dia yang awalnya memasak sendiri setelah mendapat ilmu dari tetangganya yang mantan chef hotel.
Sama dengan Ina, mulanya Kartika memasak sendiri. Hanya, ia berguru dari ibu dan mertuanya.
Setelah tak sanggup memasak seorang diri karena pesanan yang masuk semakin banyak, dia pun mencari orang yang bisa memasak. Lalu, si koki tinggal menyesuaikan dengan standar masakan Echa Mirasa Catering saja.
Pemasaran
Meski pelanggannya sudah banyak dan sehari bisa menerima pesanan 500 porsi–800 porsi, Ina tetap mencari klien baru.
Untuk menjaring pelanggan korporasi, Ina mengunjungi perusahaan itu sambil membawa contoh makanan untuk test food.
"Jika sudah dirasa cocok citarasa masakan, pelayanan, dan penyajiannya, kerjasama akan terjalin dengan sendirinya," bebernya yang punya 15 karyawan termasuk koki.
Sementara strategi Kartika menembus pelanggan korporasi hanya lewat cara yang sederhana, yaitu promosi dari mulut ke mulut. Ia juga mengincar perusahaan tempat saudara atau temannya bekerja.
"Biasanya mereka mendahulukan katering saya. Tapi, saya juga punya orang yang membantu memasarkan katering saya, selain promosi di media sosial," beber Kartika.
Bukan cuma itu, Kartika juga bergabung di situs pesan katering online Kulina sebagi vendor. Tujuannya, Kartika mengatakan, untuk menjaring lebih banyak lagi pelanggan.
Pengiriman
Pengiriman pesanan juga memainkan peranan penting dalam bisnis katering harian. Kartika menegaskan, dalam pengiriman makanan, harus mengatur waktu sebaik mungkin agar tidak telat sampai tujuan.
Lalu, mesti juga memastikan kemasannya tetap aman di perjalanan dan makanan tetap higienis.
Dan tentu, juga kudu mempertimbangkan jarak tempuhnya. “Untuk pengantaran, ada yang masih ditangani sendiri dan ada yang menggunakan jasa lain,” kata Kartika.
Untuk urusan pengiriman makanan, Ina menetapkan jam delapan pagi sudah harus keluar dari dapur dan siap untuk di kirim ke pelanggan. Sebab, waktu di jalan tidak bisa diprediksi.
Bisa saja terkena macet, ban bocor, atau lainnya yang membuat keterlambatan makanan sampai di tujuan. “Pengantaran masih kami tangani sendiri,” ucapnya.
Dan, kunci agar bisnis katering harian bisa sukses, Ina menambahkan, harus tekun, bersabar, dan melayani dengan hati. "Kuncinya juga, makanan yang kita anggap tidak pantas makan, jangan disajikan untuk orang lain," tegasnya.
Reporter: Francisca Bertha Vistika