Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kepala BKPM: Rencana Aksi di Minggu Tenang Pilkada Beri Dampak Positif Bagi Iklim Investasi

Aksi unjuk rasa justru memberikan pemahaman kepada investasi bahwa Indonesia adalah negara yang memberikan kebebasan berekspresi kepada rakyatnya.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kepala BKPM: Rencana Aksi di Minggu Tenang Pilkada Beri Dampak Positif Bagi Iklim Investasi
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong mendatangi Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (13/1/2017). Usai lakukan kunjungan, ia memberikan keterangan mengenai ivestasi pariwisata kepada para awak media. TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong menilai aksi unjuk rasa atau demonstrasi merupakan salah satu energi positif dalam rangka menciptakan iklim investasi yang baik.

Termasuk, kata Thomas Lembong, rencana aksi unjuk rasa pada minggu tenang Pilkada DKI Jakarta tanggal 11 Februari 2016 mendatang.

“Begini, menurut saya demo-demo itu sesuatu yang positif,” ujar Thomas Lembong usai menjadi pembicara pada acara pemaparan survei Edelman Trust Barometer di Gedung Energi, SCBD Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2017).

Thomas Lembong menjelaskan, aksi unjuk rasa justru memberikan pemahaman kepada investasi bahwa Indonesia adalah negara yang memberikan kebebasan berekspresi kepada rakyatnya untuk menyampaikan pendapat.

Artinya, kata Lembong, kedewasaan berdemokrasi di Indonesia terlihat, bahkan ketika publik menyampaikan pendapatnya terkait isu agama dan ras yang dinilai cukup sensitif.

“Itu menunjukkan bahwa demokrasi kita berjalan. Hampir semua demo-demo itu tertib, damai dan menurut saya justru itu menunjukkan suatu kedewasaan, kematangan berdemokrasi, bahwa kita sebagai suatu masyrakat kita bisa membicarakan secara publik, bahkan isu-isu paling sensitif seperti agama dan ras,” kata Thomas Lembong.

“Jadi ini bukan sesuatu yang dibungkam atau ditutup-tutupi atau dipaksa tapi secara alamiah terbuka kita bisa mengatakan suatu dialog publik. Jadi saya melihat justru ini positif,” tutur Thomas Lembong.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas