Grup Eureka Luncurkan Pasar Grosir Terbesar dan 4 Properti Premium Di IPEX 2017
Properti yang ditawarkan kepada konsumen terdiri atas pasar ritel modern, apartemen, hotel, sampai dengan rumah tapak (landed house).
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam ajang pameran “Indonesia Property Expo (IPEX) 2017” yang akan berlangsung pada 11-19 Februari 2017, di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Grup Eureka tampil dengan beragam produk properti unggulan.
Properti yang ditawarkan kepada konsumen terdiri atas pasar ritel modern, apartemen, hotel, sampai dengan rumah tapak (landed house).
Di ajang pameran yang akan berlangsung selama 9 hari tersebut, Grup Eureka menawarkan 5 proyek yang dikembangkan melalui kelompok usahanya.
Proyek-proyek tersebut berlokasi di berbagai tempat, mulai dari Jakarta, Tangerang, Bogor, dan Cikampek.
Proyek proyek tersebut adalah Pasar Grosir Asparindo Ciledug, Tangerang, Kemang Penthouse, di Jakarta Selatan, Bogorienze Resort di kawasan Bogor Nirwana Residence (BNR), University Resort, di Kampus Dramaga IPB, Bogor, dan Perumahan Griya Mekar Indah di Cikampek, Jawa Barat.
Lukman Purnomosidi, Direktur Utama Grup Eureka, mengatakan pada pameran kali ini perusahaan memberikan banyak alternatif kepada konsumen yang sedang mencari properti, baik end user maupun investor.
The New Tanah Abang
Proyek lain yang juga diyakini akan medapat perhatian dari para investor maupun end user adalah proyek Pasar Grosir Asparindo Ciledug (PGAC).
Pasalnya menurut Lukman, proyek yang dikembangkan di atas lahan seluas 10 hektar tersebut akan menjadi alternatif utama khususnya bagi para pedagang grosir yang memimpikan adanya pasar grosir yang terintegrasi, mulai dari perbankan, hotel, jasa ekspedisi, di lokasi yang prima.
“PGAC ini akan menjadi “Tanah Abang baru”, dengan fasilitas yang akan jauh lebih lengkap dan modern. Begitupun halnya dari sisi lokasi, PGAC memiliki lokasi strategis dan aksesibilitas yang memadai. PGAC berada di ujung jalur busway Tandean-Blok M-Ciledug, yang dalam waktu dekat ini akan diopreasikan. Selain itu PGAC juga bisa diakses langsung dari bandara Soekarno Hatta melalui light rail transit (LRT) ,” terangnya.
Pasar Grosir Asparindo Ciledug Merupakan pasar Grosir terbesar di Asia Tenggara, dengan luas bangunan mencapai 250.000 meter persegi.
Dilengkapi dengan berbagai fasilitas, mulai dari hotel, jasa logistik dan ekspedisi yang menunjang transaksi grosiran, perbankan, sentra kuliner, dan fungsi penunjang lainnya.
“Satu lagi daya tarik Pasar Grosir Asparindo yakni jika kios-kios di Tanah Abang saat ini harganya sudah mencapai Rp 4 miliar-Rp 5 miliar untuk ukuran 2x2 meterpersegi, tapi di PGAC bisa didapat dengan harga seperdelapan bahkan sampai sepersepuluhnya,” kata Lukman.
Y.Joko Setiyanto, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo), mengungkapkan keyakinannya akan suksesnya proyek PGAC.
Menurutnya, potensi PGAC ke depan luar biasa besar. Karena itu, praktisi yang hampir dua dekade berkiprah dalam pengelolaan pasar tersebut, sangat mendukung tumbuhnya sentra-sentra ekonomi baru di daerah luar Jakarta seperti PGAC yang dikembangkan kelompok usaha Grup Eureka.
“Saya melihat banyak pedagang yang sudah melihat langsung ke PGAC cukup berminat. Alasannya, karena mereka tahu kalau daerah Ciledug ini potensial dan sudah hidup. Selain itu, lokasinya strategis sebagai pusat grosir, karena didukung juga dengan moda transportasi,” tutur Joko.