AP II Bangun Gardu Induk untuk Jaga Pasokan Listrik di Soekarno Hatta
AP II membangun gardu induk khusus di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta guna memastikan pasokan listrik ke bandara tetap terjaga.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - PT Angkasa Pura II (Persero) meningkatkan kualitas sistem kelistrikan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta demi menjaga dan meningkatkan pelayanan kepada maskapai serta penumpang.
Salah satu bentuk peningkatan kualitas tersebut adalah dengan membangun gardu induk khusus di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta guna memastikan pasokan listrik ke bandara tetap terjaga.
Adapun pembangunan gardu induk bertegangan 150 KV dan berkapasitas 2 x 60 MVA dengan nilai investasi sebesar Rp 223 miliar itu akan dilaksanakan oleh PT Waskita Karya Tbk dan ditargetkan tuntas pada 2018.
Apabila gardu induk tersebut sudah beroperasi, maka aliran listrik dari gardu induk PLN akan dialirkan ke gardu induk kemudian diteruskan ke tiga power supply yang ada di bandara untuk mendukung kelistrikan di Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3, serta kawasan perkantoran.
Hal ini berbeda dengan skema saat ini, di mana pasokan listrik dari gardu induk PLN lalu dialirkan ke feeder Jakarta International Airport Cengkareng atau JIAC 1, 2, 3, dan 4, baru kemudian ke tiga power supply.
Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, PLN dan AP II telah menunjukkan sinergi yang baik dalam hal penyediaan pasokan listrik untuk kegiatan kebandarudaraan sejak bandara ini mulai beroperasi pada tahun 1984.
Sinergi ini ditingkatkan dalam hal penyediaan pasokan utama listrik ke gardu induk khusus di bandara, serta JIAC 1, 2, 3, dan 4 yang kemudian berperan sebagai back up. Hal ini akan membuat sistem kelistrikan di bandara semakin handal.
“Pembangunan gardu induk khusus ini juga bertujuan untuk mendukung operasional Terminal 3, di mana ketika sudah beroperasi penuh dibutuhkan listrik hingga 30 MVA khusus untuk Terminal 3,” jelas Muhammad Awaluddin, dalam keterangan tertulis, Jumat (17/2/2017).
Dapat diinformasikan, saat ini PLN telah memasok listrik sebesar 65 MVA untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan pada 2021 diperkirakan kebutuhan meningkat mencapai 135 MVA seiring dengan operasional infrastruktur baru seperti skytrain, stasiun kereta bandara, integrated building, cargo village, runway ketiga, Revitalitasi Terminal 1 dan 2, dan lain sebagainya.
Sementara itu, peningkatan pada sistem kelistrikan lainnya adalah masing-masing terminal di Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan dilengkapi main power station (MPS) untuk mempermudah pengaturan arus pendistribusian kelistrikan di terminal-terminal.
Adapun saat ini baru terdapat satu MPS untuk mengatur pendistribusian listrik di seluruh kawasan bandara.
Lebih lanjut, peningkatan kualitas sistem kelistrikan juga dilakukan melalui penerapan digitalisasi dengan mengimplementasikan sistem SCADA atau supervisory control and data acquisition.
“SCADA memungkinkan kami untuk membangun satu tempat khusus sebagai pusat informasi dan pemantauan seluruh sistem kelistrikan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sehingga kami dapat lebih cepat mengantisipasi kemungkinan adanya gangguan serta menjalankan langkah kontingensi untuk menanggulangi gangguan,” jelas Muhammad Awaluddin.
Melalui pembangunan gardu induk khusus, lalu pembangunan main power station untuk masing-masing termina, serta implementasi SCADA, maka Angkasa Pura II optimistis sistem kelistrikan semakin handal untuk mendukung operasional dan peningkatan pelayanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.