Membaca Strategi Arcandra Tahar Pertahankan Produksi Minyak 800.000 Barel/Hari
"Kita cari teknologinya apa, siapa provider, kemudian sukses story teknologinya, karakteristiknya apakah cocok di lapangan ini atau tidak."
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produksi minyak mentah nasional yang terus menurun membuat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencari cara ampuh untuk menanganinya.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengungkapkan pihaknya akan berusaha menjaga agar produksi migas mencapai minimal 800.000 barel per hari.
"Kita ingin menahan 800.000 barel per hari," ucap Arcandra Tahar, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (17/2/2017).
Penanganan tersebut dimulai dengan menentukan teknologi yang tepat untuk blog migas, agar produksinya dapat meningkat.
"Kita cari teknologinya apa, siapa provider, kemudian sukses story teknologinya, karakteristiknya apakah cocok di lapangan ini atau tidak, serta komersialnya. Jangan-jangan biaya produksi lebih mahal dari revenue-nya," papar Arcanda Tahar.
Pihaknya juga akan melakukan kerjasama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama
(KKKS), dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu MInyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Kerjasama tersebut kemudian dibuatkan workshop yang mempresentasikan berbagai teknologi.
Dari worskhop tersebut akan bisa diputuskan program yang tepat untuk menangani produksi minyak.
"KKKS buat programnya yang cocok dengan teknologi. Programnya apa, dan di mana teknologinya," ujar Arcandra.
Cara tersebut akan diterapkan sesegera mungkin dan nantinya juga akan dibuatkan aturan-aturan yang mendukungnya.
"Ya ada (regulasi). Untuk lapangan eksisting yang PSC cost recovery dan PSC gross split," kata Archanda Tahar.