Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Paku Alam X Sambut Baik Pembahasan Konsep Indonesia Raya Incorporated

Dengan kata lain monopoli, oligopoli maupun praktek kartel dalam membidangi pengelolaan sumber daya alam yang bertentangan dengan prinsip Pasal 33

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Paku Alam X Sambut Baik Pembahasan Konsep Indonesia Raya Incorporated
SRIPOKU.COM/DARWIND SEPRIYANSYAH
Foto bersama media bersama usai Focus Group Discussion (FGD) Demi Indonesia Satu Tak Terbagi dengan tema Energi Sebagai Alat Strategi Pemersatu Bangsa, bertempat di Hotel Gallery, Yogyakarta, Rabu (22/2/2017). 

'Perkawinan' ini untuk sektor hulu dan hilir dari semua sumber ekonomi yang terutama oleh Pasal 33 UUD 45 diamanatkan kebutuhan hajat hidup orang banyak, seperti sembako, pulsa, listrik dan lainnya.

Di balik itu semua kebutuhan energi termasuk air paling utama. Perkawinan ini akan melahirkan entitas baru, sebut saja PT X. PT X ini kemudian akan dikawinkan dengan BUMProv + BUMKab (termasuk Koperasi) dengan “mahar” menjual saham. Perkawinan antara PT X dan (BUMP+BUMK) akan melahirkan PT Y. PT Y inilah yang akan menjual sahamnya kepada rakyat Indonesia melalui mekanisme Pasar Saham IRI untuk satu sumber ekonomi.

"Rakyat akan mendapatkan manfaatnya (keuntungan), karena yang dilakukan itu bukan proyek-proyek yang belum ada hasilnya. Bisa sumur-sumur tua, PLN dan lain-lain," katanya.

Hadir juga sebagai pembicara Ketua Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD), Letjen (Purn) Kiki Syahnakri dan Mayjen TNI (Purn) Zacky Anwar Makarim; Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Y. Sri Susilo. Kemudian perwakilan media-media di seluruh Indonesia. Acara FGD kali ini merupakan yang ketiga kalinya, setelah dilakukan di Solo, Jawa Tengah dan Batam, Kepulauan Riau.

"Rencananya kita akan lanjut (diskusi) di Padang, Sumatera Barat," ucap Putut.

Dikatakan, ekonomi Indonesia ibarat rangkaian kereta api, yang terdiri dari lokomotif, gerbong dan penumpang.

Indonesia membutuhkan lokomotif-lokomotif perekonomian produktif, tidak hanya satu atau beberapa, tetapi banyak lokomotif karena destinasi daerah ekonomi berada di mana-mana.

Berita Rekomendasi

Lokomotif-lokomotif perekonomian itu akan membawa serta gerbong-gerbong perekonomian dari daerah ke pusat atau sebaliknya dari pusat ke daerah ataupun dari daerah ke daerah.

Dalam konsep IRI, Indonesia lebih membutuhkan lokomotif-lokomotif perekonomian yang dapat membawa gerbong-gerbong perekonomian daerah dengan selamat sampai tujuan.

Pemerintah Pusat menyediakan lokomotif-lokomotif perekonomiannya. Pemerintah Daerah menyediakan gerbong-gerbong perekonomiannya.

BUMN yang kuat seperti Pertamina, PGN, PLN, PAM, PT ANTAM, Bank-bank Nasional, dan lain-lain, masing-masing harus menjadi lokomotif-lokomotif ekonomi yang akan menarik gerbong-gerbong ekonomi daerah.

Percepatan ekonomi IRI adalah membawa sebanyak-banyaknya gerbong ekonomi BUMD Provinsi dan Kabupaten untuk memperkuat ekonomi masing-masing daerah, yang otomotis memperkuat ekonomi nasional.

Lokomotif perekonomian dan gerbong perekonomian akan berjalan bersama di atas ril yang ada dan menawarkan "Jasa"-nya ke daerah-daerah lain. Ekonomi daerah akan tumbuh karena lapangan pekerjaan terbuka.

"Efek domino ekonomi akan berjalan. SDM akan tumbuh. SDM (Putra) Daerah akan melebur menjadi Putra Bangsa. Pendidikan akan menuju pada kebutuhan bersama Bangsa Indonesia dan dilandasi pada kehidupan berbangsa yang berdasarkan ekonomi bersama," kata Putut.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas