Antisipasi Macet Akibat Proyek Tol Elevated, Jalan Tol Jakarta-Cikampek Diperlebar
"Kita nanti kerja di tengah jalan jadi sisi kiri dan kanan kita lebarkan dulu. Setelah pelebaran jalan selesai kita akan mulai konstruksi."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sudah memulai pembangunan jalan tol Jakarta -Cikampek II Elevated Toll.
Untuk mengantisipasi kemacetan, kontrator tersebut muali melakukan pelebaran jalan di sisi kanan dan kiri jalan.
Nyoman Wirya Adnyana, Direktur Operasional WIKA mengatakan pengerjaan proyek tol tersebut akan digarap secara paralel mulai dari Cikunir.
"Kita nanti kerja di tengah jalan jadi sisi kiri dan kanan kita lebarkan dulu. Setelah pelebaran jalan selesai kita akan mulai konstruksi," katanya di Jakarta, Jumat (17/3/2017).
Untuk menggarap proyek tersebut, Waskita akan menggandeng mitra untuk pekerjaan spesialis. Wirya mengatakan pihaknya akan mensubkontraktor pekerjaan untuk beton girder.
Sementara untuk girder dari rangka baja, perusahaan menggandeng PT Bukaka Teknik Utama.
Waskita mendapatkan kontrak pekerjaan tol Jakarta-Cikampek II elevated bersama PT Acset Indonusa Tbk (ACST) dari PT Jasamarga selaku pemilik konsesi. Nilai proyek tersebut mencapai Rp 13,5 triliun.
Proyek sepanjang 38.6 kilometer (km) yang terbentang dari Cikunir sampai dengan Karawang Barat tersebut diperoleh dari PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek selaku Banda Usaha Jalan Tol (BUJT) atau pemegang konsesi.
Penandatangan kontrak proyek tersebut sudah digelar pada 27 Februari 2017. Proyek ini akan digarap selam 24 bulan sejak tandatangan kontrak.
Dalam Kerja Sama Operasi (KSO) tersebut, WSKT memiliki porsi sebesar 51% dan akan mengerjakan ruas dari Cikunir hingga Cikarang sepanjang 19,7 Km. Sedangkan Acset menggenggam kepemilikan sebesar 49%.
Waskita telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 6,9 triliun dari tol Jakarta-Cikampek II Elevated dan Acset meraup kontrak anyar sebesar Rp 6,6 triliun.
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated diproyeksikan dapat menampung tambahan volume kendaraan di samping jalan tol yang telah ada sekarang, sehingga diharapkan dapat menjadi titik terang untuk mencapai kelancaran transportasi dan arus logistik yang lebih handal dari ibu kota ke daerah-daerah di Pulau Jawa.
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk