Tim Konsolidasi Freeport dan Pemerintah Dibagi Dua Bahas Kelangsungan Operasi dan Smelter
PT Freeport Indonesia dan Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus melakukan konsolidasi tahap dua atau tahap panjan
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Adi Suhendi
![Tim Konsolidasi Freeport dan Pemerintah Dibagi Dua Bahas Kelangsungan Operasi dan Smelter](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/teguh-pamudji-esdm_20150923_143058.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Freeport Indonesia dan Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus melakukan konsolidasi tahap dua atau tahap panjang.
Sekretaris jenderal Kementerian ESDM, Teguh Pamudji menuturkan dalam pertemuan terakhir tim konsolidasi langsung dibagi dua tim.
Tim pertama pembahas pengoperasian dan tim kedua pembahas smelter.
"Kemarin jadi meeting di Sari Pan Pacific sesuai kesepakatan minggu lalu. Tim dibagi 2 langsung itu untuk tim yang membahas mengenai kelangsungan operasi dan tim yang membahas soal smelter," ucap Teguh Pamudji di Kementerian ESDM, Rabu (31/5/2017).
Konsolidasi yang dimulai sejak April lalu ini pun telah menghasilkan persetujuan Freeport untuk membangun smelter atau pemurnian.
Pembangunan Smelter pun ditargetkan selesai selama 5 tahun, tepatnya 2022 mendatang.
"Kemudian bahwa pembangunan smelter paling lama 5 tahun. Tahun 2022. Itu sudah sepakat. Kemudian ada beberapa item yang belum ada kesepakatan itu masih kita bahas minggu depan," kata Teguh.
Tahap dua atau tahap panjang negosiasi ini membahas empat poin negosiasi yakni stabilitas investasi terkait ketentuan fiskal baik pusat maupun daerah.
Divestasi, kelangsungan operasi setelah 2021 dan pembangunan smelter.