PGN dan Pertamina Tandatangani Kerjasama Pembangunan Pipa Gas Duri-Dumai
Nantinya dana investasi yang digunakan untuk pembangunan ini dibagi dua dengan porsi 60 persen Pertamina dan 40 persen untuk PGN.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) baru saja menandatangani perjanjian kerjasama pembangunan dan pengoperasian bersama Pipa Transmisi Gas Duri-Dumai.
Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Gas dan EBT Pertamina Yenni Andayani dan Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim, di Kementerian BUMN Jumat (9/6/2017).
Penandatanganan sebagai langkah konkret kedua BUMN tersebut daman membangun infrastruktur gas bumi yang dibutuhkan untuk peningkatan pemanfaatan gas bumi domestik khususnya di Provinsi Riau.
"Jadi saya harapkan kedepannya akan lebih banyak lagi kerjasama strategis antara Pertamina dan PGN untuk mndukung pengembangan pemanfaatan gas indonesia secara luas dan dapat memberikan flexibilitas buat para konsumen," ucap Yenni Direktur Gas dan EBT Pertamina di kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2017).
Nantinya dana investasi yang digunakan untuk pembangunan ini dibagi dua dengan porsi 60 persen Pertamina dan 40 persen untuk PGN.
Jumlah investasi pipa gas Duri - Dumai ini berjumlah USD 76 juta, atau Rp. 1,01 triliun.
Adapun pipa yang akan dibangun ini memiliki panjang 67 kilometer (km) dengan diameter 24 inchi.
Proses pembangunan infrastruktur direncanakan akan dimulai dan diperkirakan akan menghabiskan waktu selama 18 bulan.
"Sudah harus mengalirkan akhir q3 2018. mudah-mudah-mudahan groundbreaking q3 tahun ini, abis lebaran," ucap direktur utama PGN Jobi Triananda dikesempatan yang sama.
Penandatanganan ini merupakan tidak lanjut penugasan dari Kementerian ESDM sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri No 5975 K/12/MEM/2016 tertanggal 27 Juni 2016 tentang penugasan pembangunan dan pengoperasikan bersama pipa transmisi gas bumi Duri-Dumai.
Komposisi partisipasi masing-masing pihak dalam proyek tersebut adalah sebesar 60% Pertamina dan 40% PGN.