Terkait IPO, Hartadinata Abadi Tbk Terima Pernyataan Efektif dari OJK
Selama periode book building yang berlangsung 10-24 Mei lalu, harga berada di kisaran Rp 285 - Rp 356 per lembar saham
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi, segera mendekati proses akhir dengan diterimanya pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari ini.
Menyusul pernyataan efektif ini, HRTA akan melakukan penawaran umum saham pada tanggal 13,14 dan 15 Juni 2017.
Dalam rangka penawaran umum saham ini, perseroan akan membuka gerai di gedung Bank Mandiri cabang Kebon Sirih, Jakarta Pusat, terbagi dalam dua sesi setiap harinya, antara jam 10.00-12.00 dan 14.00-16.00.
“Setelah masa penawaran umum, kami berharap pencatatan saham (listing) HRTA di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat terlaksana tanggal 21 Juni 2017. Dengan demikian, seluruh proses IPO perseroan dapat diselesaikan menjelang Hari Raya Idul Fitri, sesuai dengan rencana,” kata Sandra Sunanto, Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk di Jakarta, Senin (12/6/2017).
Dikatakannya, selama periode book building yang berlangsung 10-24 Mei lalu, harga berada di kisaran Rp 285 - Rp 356 per lembar saham.
Sebenyak 98 persen saham yang ditawarkan dialokasikan untuk penjatahan pasti (fixed allotment) pada periode book building sedangkan 2 persen saham sisanya ditawarkan kepada masyarakat melalui mekanisme pooling yang diadakan pada penawaran umum tanggal 13,14 dan 15 Juni.
Total saham yang ditawarkan HRTA kepada publik sebanyak 1.105.262.400 (satu milyar seratus lima juta dua ratus enam puluh dua ribu empat ratus) lembar saham yang keseluruhannya merupakan saham baru, dengan nilai nominal Rp 100 (seratus rupiah) per lembar saham.
Jumlah tersebut ekuivalen dengan 24 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor HRTA setelah IPO.
Bersama penjamin emisi kami menetapkan harga penawaran saham perdana HRTA sebesar Rp 300,- per lembar saham," katanya.
"Penetapan floating 24% merepresentasikan kadar emas murni yang merupakan bahan baku utama produk kami dan juga filosofi perseroan untuk memberikan yang terbaik bagi seluruh stakeholders,” jelas Sandra Sunanto, Direktur Utama Perseroan PT. Hartadinata Abadi Tbk.
Dana yang diperoleh dari hasil IPO ini rencananya sekitar 50 persen akan digunakan untuk refinancing sebagian dari pinjaman modal kerja.
"Sisanya sebanyak 50 persen sisanya untuk modal kerja dengan rincian 42 persen pembelian bahan baku, 6 persen untuk peremajaan dan pembelian mesin dan peralatan, dan 2 persem untuk aplikasi sistem e-commerce kami," katanya.
Melalui IPO ini, kami menjadi pionir di industri manufaktur dan perdagangan perhiasan emas dalam hal keterbukaan dan transparansi yang tentunya mendukung tata kelola perusahaan yang baik.
"Perluasan pasar melalui penambahan jaringan toko perhiasan emas kami yang juga ditawarkan melalui sistem franchise menjadi salah satu strategi andalan perseroan untuk meraih kinerja gemilang,” papar Sandra Sunanto, Direktur Utama Hartadinata Abadi Tbk
Dalam pelaksanaan IPO ini, HA telah menunjuk tiga penjamin pelaksana emisi, yaitu Mandiri Sekuritas, MNC Sekuritas, RHB Sekuritas.