Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

GMF Targetkan Raih 200-250 Juta Dolar AS dari IPO

Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF) berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Oktober 2017

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Sanusi
zoom-in GMF Targetkan Raih 200-250 Juta Dolar AS dari IPO
Syahrizal Sidik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai langkah ekspansi bisnisnya, PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF) berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Oktober 2017 mendatang.

Total saham yang ditawarkan kepada publik adalah lebih dari 10 miliar lembar saham yang keseluruhannya merupakan saham baru. Harga saham yang ditawarkan mulai dari 390-510 saham.

Jumlah tersebut setara dengan 30 persen dari jumlah modal disetor perusahaan. Masa penawaran akan berlangsung dari 2 hingga 4 Oktober 2017. IPO ini merupakan yang terbesar dalam industri MRO di Asia semenjak 17 tahun terakhir.

Menurut Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto, IPO merupakan langkah strategis bagi GMF untuk mewujudkan visi menjadi Top10 MRO in The World dengan pendapatan mencapai 1 miliar dolar AS pada 2021 mendatang.

"Kami menargetkan mampu meraup dana hingga 200-250 juta dolar AS dalam IPO Oktober mendatang," ujarnya, Senin, (11/9/2017) saat menggelar paparan publik di Grand Ballroom Hotel Four Seasons, Jakarta Selatan.

Dirinya yakin, dengan manajemen yang kompeten dan teknisi yang handal, rekam jejak perusahaan, dan prospek usaha yang baik, IPO GMF akan mendapat respons positif dari investor.

Sementara itu, Komisaris Utama GMF Helmi Imam Satriyono mengatakan bahwa dengan IPO, GMF akan menjadi perusahaan publik yang harus dapat menunjukkan kinerja positifnya kepada seluruh stakeholders dan shareholders.

BERITA TERKAIT

"Penerapan good corporate governance yang lebih baik guna memberikan nilai tambah bagi para stakeholders dan shareholders saat ini mutlak diperlukan” tambah Helmi.

IPO GMF ini dilakukan untuk pendanaan dalam rangka rencana besar ekspansi GMF kedepannya. Sebesar 60 persen dana bersih dari hasil IPO ini akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal guna kebutuhan ekspansi, 25 persen untuk modal kerja perusahaan, dan 15 persen untuk refinancing.

“Rencana ekspansi GMF akan berfokus pada peningkatan kapasitas dan kapabilitas dengan cara memperbarui teknologi dan skill sumber daya manusia sehingga GMF dapat menjadi Total Solutions Provider, memberikan layanan terintegrasi bagi pelanggan kami.

Selanjutnya GMF akan melakukan pengembangan perusahaan dengan memperbesar pasar kami dan menambah footprint global kami,” tegas Iwan.

Dalam aksi korporasi GMF ini, PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT BNI Securities bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Saham (underwriters).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas