GMF Pastikan Dana Hasil IPO Tidak Akan Dipakai Garuda
"Soal rumor mengenai dana akan digunakan Garuda, saya sudah jelaskan, penggunaan dana nanti murni untuk GMF sendiri," ujarnya.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak usha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF) akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Oktober 2017 mendatang.
Dana yang didapat dari hasil pencatatan saham ini akan digunakan untuk pengembangkn bisnis GMF.
Sebanyak lebih dari 10 miliar lembar saham ditawarkan kepada publik yang keseluruhannya merupakan saham baru dengan harga penawaran mulai dari Rp 390 sampai Rp 510 per lembar saham.
Dalam aksi korporasi ini GMF menargetkan perolehan dana segar sebesar 200-250 juta USD.
Direktur Utama GMF Aero Asia, Iwan Joeniarto dalam paparan publik di Hotel Four Season, Jakarta, Senin (11/9/2017) mengatakan, dana hasil dari initial public offering (IPO) GMF akan dialokasikan untuk membiayai ekspansi besar GMF ke depannya.
Sekitar 60% dana bersih dari hasil IPO ini akan digunakan untuk belanja modal ekspansi. Sebanyak 25% lainnya untuk modal kerja perusahaan dan 15% untuk refinancing.
Baca: Akan Luncurkan Uang Digital Sendiri, China Haramkan Transaksi Bitcoin
“Rencana ekspansi GMF akan berfokus pada peningkatan kapasitas dan kapabilitas dengan cara memperbarui teknologi dan skill sumber daya manusia sehingga GMF dapat menjadi Total Solutions Provider, memberikan layanan terintegrasi bagi pelanggan kami," ujar Iwan Joeniarto.
Iwan membantah adanya rumor dana segar hasil IPO akan digunakan untuk mendanai bisnis Garuda Indonesia.
Baca: Demi Bisa Miliki iPhone Terbaru, Pria Australia Ini Dirikan Kemah
"Soal rumor mengenai dana akan digunakan Garuda, saya sudah jelaskan, penggunaan dana nanti murni untuk GMF sendiri," ujarnya.
Baca: Demi Bisa Miliki iPhone Terbaru, Pria Australia Ini Dirikan Kemah
Komisaris Utama GMF Helmi Imam Satriyono mengatakan, dana hasil IPO akan digunakan GMF Aero Asia, tidak diberikan ke Garuda Indonesia, meski dampaknya sangat banyak bagi kinerja induk usaha perseroan.
Hal ini mengingat saat ini GMF menjadi menyumbang pendapatan cukup besar bagi Garuda.
"Dampak ke Garuda, di equity tentunya akan semakin baik. Karena kita ada covernant. Jadi equity akan semakin baik," jelas Helmi.
Helmi menambahkan, sebagai penyumbang laba bersih terbesar kepada Garuda Indonesia, menurutnya penting untuk konsolidasi dan menjaga tumbuh kembang anak usahanya yang bergerak di bidang industri maintenance, repair dan overhaul (MRO) ini.