Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Investor Inggris Diajak Investasi di Sektor Pariwisata

Menteri Pariwisata Arief Yahya menggunakan kesempatan Indonesia Briefing di London untuk promosi dan investasi wisata di Indonesia

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
zoom-in Investor Inggris Diajak Investasi di Sektor Pariwisata
TRIBUNNEWS/SYAHRIZAL SIDIK
Menteri Pariwisata Arief Yahya 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata Arief Yahya menggunakan kesempatan Indonesia Briefing di London untuk promosi dan investasi wisata di Indonesia.

Lewat pertemuan yang diinisiasi Kedutaan Besar Indonesia untuk United Kingdom dan Irlandia, pemerintah mengajak pengusaha Inggris bangun bisnis wisata di dalam negeri.

“Saat inilah waktu untuk investasi jangka panjang di bidang pariwisata. Ini lebih banyak investasi pembicaraanya, memperkenalkan destinasi-destinasi prioritas kita untuk sebagai peluang investasi,” ujar Arief Yahya, Rabu (20/9/2017).

Ketua Tim Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Hiramsyah S Thaib mengatakan, peluang investasi di sektor pariwisata di Indonesia sangatlah besar. Pasalnya sektor pariwisata memiliki berbagai keunggulan yang dipastikan bakal menarik minat investor.

"Acara ini tujuannya memberikan update mengenai kondisi terkini Indonesia, baik di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya serta potensi bisnis di sektor trade, tourism dan investment (TTI)," ujar Hiramsyah.

Salah satu daya tarik investor, pariwisata Indonesia jadi penyumbang PDB, devisa dan lapangan kerja yang paling mudah dan murah. Di tahun 2017 pariwisata Indonesia juga menduduki peringkat ke-42 dalam Tourism Competitiveness Index Rangking.

Proyeksi pendapatan negara, berdasarkan data Pusdatin Kemenpar tahun 2014 mengungkapkan bahwa pariwisata menjadi sektor inti dan menjadi sumber devisa tertinggi di tahun 2020 kelak.

Berita Rekomendasi

Nantinya investor Inggris akan ditawarkan 10 Bali Baru. Dalam hal ini Danau Toba, Sumatera Utara ditargetkan investasi masuk di 2019 sebanyak 1.600 miliar dolar AS. Begitu juga Tanjung Kelayang, Bangka Belitung, dengan proyeksi performa di 2019 sebanyak 4.000 miliar dolar AS.

Setalah itu Kota Tua dan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta-Kepulauan Seribu, dengan proyeksi performa 1.500 miliar dolar AS, Borobudur, Magelang, dengan proyeksi performa 1.500 miliar dolar AS, Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur, dengan proyeksi performa 1.400 miliar dolar AS,

Sedangkan Mandalika Lombok dengan proyeksi performa 3.000 miliar dolar AS, juga Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur dengan proyeksi performa 1.200 miliar dolar AS.

Kemudian juga Wakatobi di Sulawesi Tenggara, dengan proyeksi performa sebanyak 1.500 miliar dolar AS, Morotai di Maluku Utara dengan proyeksi performa 2.900 miliar dolar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas