Eropa Tuduh China Praktik Dumping Sepeda Elektronik
Disinyalir, produk sepeda elektronik China membanjiri pasar dengan harga yang terkadang di bawah biaya produksi.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSEL - Produsen sepeda elektronik (e-bikes) Eropa telah mengajukan keluhan kepada Komisi Eropa mengenai impor sepeda elektronik murah dari China. Sebab produk China tersebut dijual dengan harga terlalu rendah ditambah pula bantuan subsidi yang tidak adil.
Asosiasi Produsen Sepeda Eropa (EBMA) mengajukan keluhan tersebut dan menuduh perusahaan China melakukan Dumping.
Disinyalir, produk mereka membanjiri pasar dengan harga yang terkadang di bawah biaya produksi.
Komisi Eropa akhir Oktober ini dijadwalkan untuk menentukan kapan memulai penyelidikan. EBMA juga menyiapkan keluhan terkait tuduhan subsidi ilegal dan meminta importir sepeda elektronik China untuk didata.
Baca: Samsung Galaxy Note8 Dijual Perdana di Galaxy International Experience Store Terbesar se-Asia
Baca: Hari Ini Harga Jual Emas Terdiskon Rp.2000 Per Gram
Penyelidikan semacam itu jadi yang terbaru dalam serangkaian penyelidikan terhadap ekspor China. Sebelumnya panel surya hingga baja China juga mengalami hal serupa.
Sepeda sudah menjadi pemantik konflik dimana Uni Eropa menyalahkan Chinapada Desember lalu karena melanggar kesepakatan perdagangan global dengan menegaskan bahwa sepeda dimasukkan sebagai produk ramah lingkungan bebas tarif.
EBMA mengatakan lebih dari 430.000 sepeda elektronik China terjual di Uni Eropa pada tahun 2016, meningkat 40% dari tahun sebelumnya.
Perkiraan jumlah tersebut akan meningkat menjadi sekitar 800.000 pada tahun 2017.
Sekjen EBMA Moreno Fioravanti mengatakan, orang-orang Eropa membeli sekitar 20 juta sepeda per tahun. Sekitar 10% adalah motor elektronik, dengan potensi meningkat menjadi dalam lima tahun.
Reporter Agung Hidayat/Sumber: Reuters