Dinilai Rasialis, Dove Cabut Iklan Pendeknya di Media Sosial
Dove lalu merespon amarah itu dengan mengeluarkan permohonan maaf dan penyesalan via Twitter dan Facebook.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Iklan produk perawatan tubuh dari Unilever, Dove, di media sosial Facenook dinilai rasialis. Dove kemudian menghapus video klip berdurasi tiga detik tersebut dari halaman Facebook-nya, Sabtu (7/10/2017).
Manajemen Dove menyatakan mereka tidak sensitif saat mempresentasikan kaum wanita dalam warna di sebuah iklan sabunnya.
Situs www.npr.org melansir, iklan yang diunggah Dove menunjukkan imej wanita kulit hitam yang saat melepas kaos coklatnya, langsung bertransformasi menjadi wanita kulit putih yang tengah melepas kaos coklat yang sama.
Sontak iklan ini langsung memicu amarah netizen.
Dove lalu merespon amarah itu dengan mengeluarkan permohonan maaf dan penyesalan via Twitter dan Facebook. Manajemen Dove mengatakan, mereka lalai saat merepresentasikan warna wanita.
"Kami sangat menyesali kesalahan dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh iklan tersebut. Umpan balik yang telah dibagikan sangat penting bagi kami dan akan kami gunakan sebagai panduan di masa yang akan datang," jelas manajemen Dove.
Baca: Kwik Kian Gie: Menggeber Proyek Infrastruktur Tapi Modal Kurang Bisa Memicu Resesi
Banyak dari hampir 1.000 komentar di Facebook setuju bahwa iklan tersebut sangat menyinggung, bahkan rasis.
Meski demikian, tidak semua orang merasa seperti itu. Seseorang yang mengeposkan dengan nama Caressa Cornelius menulis, "Saya tidak mengerti mengapa orang begitu tersinggung."
Dan akun lain bernama Jessica Cannady menulis, "Tidak ada yang salah dengan komersial ... Mari kita lebih baik dan tidak memikirkan hal-hal buruk."
Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie