Direktur PT PLN Berterimakasih Sri Mulyani Ingatkan soal Utang
Direktur PT PLN Haryanto WS, merasa berterima kasih dengan surat warning Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada PLN beberapa waktu lalu.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur PT PLN untuk Jawa bagian Barat, Banten dan DKI Jakarta, Haryanto WS, merasa berterima kasih dengan surat warning Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada PLN beberapa waktu lalu.
"Kita justru sebenarnya harus berterima kasih dengan surat Sri Mulyani tersebut," kata Haryanto kepada Tribunnews.com beberapa waktu lalu saat ditemui di Tokyo Jepang.
Menurutnya surat tersebut yang mengingatkan utang PLN diperhatikan agar tak menggelembung lebih lanjut, terkait dengan proyek 35.000 MW tugas yang diberikan pemerintah untuk program masa depan Indonesia.
Baca: Makam Orang yang Meninggal Hari Selasa Kliwon Dijaga Warga dan Polisi hingga 7 Malam Berturut-turut
"Penekanan surat itu memang kepada proyek 35.000 MW PLN. Untuk yang 25.000 MW IPP kan tak bisa diubah lagi, tinggal yang 10.000 MW PLN yang akan diubah-ubah masa penyelesaiannya disesuaikan dengan keperluan. Selain itu juga pendanaan PLN yang 25.000 MW mungkin jadi perhatian Sri Mulyani," ungkapnya.
Haryanto menilai kalau melihat dari asset dan equity PLN sebenarnya PLN punya ruang luas untuk meminjam.
Baca: Aiptu Huda Meninggal Tertimpa Gawang, Kerabat Mengenalnya sebagai Sosok yang Bertanggungjawab
"Apabila kita baca surat Sri Mulyani tersebut sebenarnya kan ada dua isu yang menjadi ketergantungan PLN juga. Pertama mengenai pemerintah yang tidak akan menaikkan tarif listrik. Kedua mengenai harga-harga bahan bakunya seperti gas dan batubara yang naik," ujarnya.
Dengan surat tersebut justru menurut Haryanto untuk mengingatkan kepada Pemerintah yang menugaskan program 35.000 MW tersebut.
"Dengan surat itu sebenarnya justru untuk mengingatkan kepada pemerintah sendiri perlunya pemerintah justru untuk menaikkan tarif dan harga sumber diturunkan serta tambahan modal penyertaan modal pemerintah," kata dia.
Baca: Disebut Setya Novanto Ngarang, Ganjar: Ngapain Ngarang Cerita, Memang itu yang Saya Alami
"Surat itu justru bukan untuk menyerang PLN tetapi malahan sebagai warning kepada pemerintah sendiri sebagai pemilik program ini untuk menyumbangkan lebih lanjut kepada PLN dan PLN justru berterima kasih dengan surat Sri Mulyani tersebut," katanya.
Sebagai informasi, PLN tahun 2016 mendapatkan tambahan penyertaan modal Rp 23 triliun dari pemerintah, tetapi tahun 2017 tidak dapat.