Biar Tak Makin Meresahkan, Kemenhub Janji Berantas Preman Pelabuhan Priok
"Tidak ada lagi preman-preman dan sebagainya, sehingga akan ada kerjasama dengan stakeholder lain," kata Budi Karya Sumadi.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan tengah menggodok pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok yang akan dijadikan pelabuhan percontohan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumasi mengungkapkan nantinya akan dibuat sistem agar lebih efisien baik dari segi harga yang lebih murah, waktu operasional, maupun pengurusan surat.
"Saya pikir itu cita-cita atau suatu keinginan yang baik. Tapi namanya suatu transhipment port yang diminati itu baru akan diminati apabila itu efisien, murah, dan tidak complicated," ungkap Budi Karya di Jakarta, Selasa (14/11/2017).
Budi juga berjanji akan memberantas preman-preman pelabuhan agar operasional bongkar muat barang dan peti kemas tidak terhambat.
Baca: Oppo F5 Diluncurkan Dalam Tiga Varian, Ini Rincian Harganya
"Tidak ada lagi preman-preman dan sebagainya, sehingga akan ada kerjasama dengan stakeholder lain," kata Budi Karya Sumadi.
Dari segi operasional, pelabuhan juga akan beroperasi selama tujuh hari sehingga bongkar muat barang lebih cepat.
"Nanti buka tujuh hari , sekarang ini informasinya Sabtu Minggu itu barang boleh masuk tapi gak ada yang tandatangan dokumen kan barang jadi gak bisa keluar," papar Budi Karya.