Ekonomi Kreatif Berpotensi Jadi Poros Ekonomi di Masa Datang
Ditunjang oleh ilmu teknologi, pengetahuan, informasi dan inovasi yang mumpuni, EKRAF mampu memberikan dampak yang besar
Editor: Eko Sutriyanto
Deputi III memiliki program Pengembangan Jaringan Kota Kreatif, Proyek Indobioskop, Ruang Pemasaran (Retail Space) Ekraf di Daerah, serta BEKUP BEKRAF for Pre-Startup. Hingga saat ini, telah terdapat 19 Kota/Kabupaten Kreatif dan 250 peserta pembentukan ekosistem desa/pusat kreatif dalam waktu 3 bulan.
Deputi Pemasaran Josua Puji Mulia Simanjuntak (Deputi IV) bertugas memperluas pasar produk serta jasa kreatif Indonesia sehingga dapat bersaing di pasar global sekaligus menjadi raja di pasar sendiri.
Baca: Pengamanan Pilkada Butuh Dana Rp 2,17 Triliun, Tjahjo Kumolo: Itu Nilai yang Wajar
Deputi IV bekerja mengembangkan pasar dalam negeri serta luar negeri melalui program-program seperti Pengembangan Pasar Busana Muslim (Hijab) yang bekerja sama dengan Deputi III, Global Branding bagi produk-produk Ekraf nasional.
Kemudian mempersiapkan branding dan konten Asian Games 2018, Cita Indonesia Mendunia yang merupakan program branding desainer kain Indonesia serta Rasa Indonesia Mendunia yang mempersiapkan branding sub-sektor kuliner Indonesia agar dikenal pasar global.
Deputi Fasilitasi HKI dan Regulasi Ari Juliano Gema (Deputi V) menyiapkan berbagai program terkait dengan Hak Kekayaan Intelektual di bidang Ekraf untuk membantu para pelaku Ekraf melindungi ide dan karya agar sektor Ekraf dapat bertumbuh pesat.
Beberapa program andalan Deputi V antara lain adalah Perancangan dan peluncuran Mobile App Informasi HKI (BIIMA) yang menyediakan berbagai informasi mengenai hak kekayaan intelektual secara lengkap, Konsultasi HKI Massal dan Gratis bagi para pelaku Ekraf.
Juga mendesain ulang kemasan produk indikasi geografis, fasilitasi 5.000 sertifikat profesi bagi pelaku Ekraf, fasilitasi 1.000 pendaftaran HKI, serta mendirikan Satgas Anti Pembajakan untuk memerangi pelanggaran HKI.
"Hingga saat ini, 1.174 orang pelaku Ekraf di 21 kota telah mendapatkan fasilitasi pendaftaran HKI serta 1.830 orang dari 16 kota telah mengikuti program Fasilitasi Sertifikasi Profesi," kata Triawan.
Baca: Ditjen HKI Digugat Antam Gara-gara Desain Emas
Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah Endah Wahyu Sulistianti (Deputi VI) yang bertugas untuk merancang dan menjalankan program pembangunan dan penguatan hubungan melalui kerjasama serta pembuatan ekosistem Ekraf yang melibatkan akademisi, komunitas, bisnis, serta pemerintah.
Beberapa program yang telah dilakukan adalah membentuk satgas pedoman investigasi (DNI) untuk film yang bertujuan untuk memberi keringanan pajak terhadap industri film, menjalankan koordinasi lintas kementerian, lembaga dan daerah, melakukan MoU dengan lembaga pemerintah dan non-pemerintah terkait kerjasama Ekraf.
Sejauh ini telah berhasil melakukan kerjasama berdasarkan MoU dengan 14 kota Indonesia serta 4 negara yaitu Inggris, Korea Selatan, Italia dan Australia.
Berbagai pencapaian serta kegiatan BEKRAF sejak 2015 terangkum lengkap dalam buku Opus 2017, yang turut diluncurkan untuk pertama kalinya. Opus 2017 merupakan perwujudan tugas BEKRAF dalam menerbitkan data, informasi serta laporan mengenai Ekraf sebagai panduan bagi para pelau usaha dan pemangku kepentingan di Indonesia.
“Besar harapan kami bahwa buku Opus 2017 dapat memberikan pencerahan dan perspektif terkini mengenai peluang serta potensi Ekraf Indonesia. Kami juga ingin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menciptakan ekosistem Ekraf yang baik di Indonesia,” tutup Triawan.