Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mendes Klaim BUMDes Punya Peluang Raup Laba Bersih Rp 75 Triliun

"Tadi saya katakan kalau rata-rata. Sekarang BUMDes ada untungnya Rp 10 miliar, ada untungnya Rp 10 juta, ada untungnya Rp 5 miliar," ujarnya

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Mendes Klaim BUMDes Punya Peluang Raup Laba Bersih Rp 75 Triliun
TRIBUNNEWS/SYAHRIZAL SIDIK
Menteri Desa Eko Putro Sandjojo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seiring dengan bertumbuhnya perekonomian di desa saat ini tengah didorong dengan memaksimalkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Bahkan secara konsolidasi laba bersih seluruh BUMDes berpotensi bisa mencapai Rp 75 triliun per tahun.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Eko Putro Sandjojo mengatakan, saat ini ada BUMDes bisa mengantongi laba bersih Rp 10 miliar per tahun. Sementara jumlah BUMDes saat ini di seluruh Indonesia mencapai 18.446.

"Tadi saya katakan kalau rata-rata. Sekarang BUMDes ada untungnya Rp 10 miliar, ada untungnya Rp 10 juta, ada untungnya Rp 5 miliar," ujarnya di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Mendes Eko menargetkan jumlah BUMDes akan diperbanyak hingga 7 tahun mendatang mencapai 75 ribu. Dia mengasumsikan jika saja 1 BUMDes memiliki laba bersih Rp 1 miliar, maka total laba bersih secara konsolidasian mencapai Rp 75 triliun.

Untuk mendorong pertumbuhan BUMDes, menggandeng BUMN perbankan dan Bulog.

"Jadi nanti dibantu manajemennya dan pelatihannya oleh BUMN. Lalu komoditasnya juga kaya pupuk bibit. Jadi dia sudah punya bread and butter untuk growth," terang Eko.

Berita Rekomendasi

Baca: Hari Ini Citilink Kembali Batalkan Penerbangan ke Bali dan Lombok

Selain itu, dia juga menyambut baik penyaluran bantuan beras sejahtera (rastra) tidak lagi dibagikan secara fisik melainkan melalui uang. Dia berharap penyaluran uang untuk membeli rasta bisa melalui program E-Warung yang dicanangkan oleh Kementerian Sosial.

"Biaya untuk distribusi secara langsung itu sangat mahal bahkan sampai Rp 12 triliun. Program ini juga justru membunuh pengecer di desa. Karena itu kita berikan melalui E-Warung, bukan berasnya tapi uang subsidi. Uang itu hanya boleh untuk beli beras, ini menghemat biaya distribusi Rp 12 triliun sekaligus menyelamatkan pengecer," tuturnya.

Dengan model-model tersebut diharapkan target laba bersih konsolidasi BUMDes di seluruh Indonesia Rp 75 triliun dalam 7 tahun bisa tercapai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas