Citilink Kembalikan Penuh Refund Penumpang yang Batal Terbang
Kebijakan ini diambil sehubungan dengan adanya kemungkinan kondisi aktifitas vulkanik Gunung Agung yang kemungkinan terus berlangsung
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Maskapai berbiaya hemat (LCC) Citilink Indonesia menerapkan kebijakan pengembalian uang tiket pesawat secara penuh (full refund) kepada para penumpang atas penerbangan yang batal dilakukan akibat terjadinya erupsi Gunung Agung, Bali.
"Sesuai hasil koordinasi dengan pemerintah selaku regulator, Citilink Indonesia memberikan kebijakan untuk memberlakukan refund 100 persen tiket penumpang, baik inbound, outbound, serta tiket penumpang dengan rute terkoneksi dengan destinasi Denpasar," kata Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia Benny S. Butarbutar di Jakarta, Selasa (28/11).
Kebijakan ini diambil sehubungan dengan adanya kemungkinan kondisi aktifitas vulkanik Gunung Agung yang kemungkinan terus berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
Baca: Guru Honorer Cantik Ini Nyambi Jadi Biduan Kampung
"Kebijakan ini berlaku mulai Rabu, 29 November 2017 hingga penerbangan ke Denpasar kembali berjalan normal," tambah Benny.
Adapun opsi refund ini akan diarahkan sesuai tempat pembelian tiket pesawat tersebut seperti agen pariwisata baik konvensional maupun online, serta pembelian langsung melalui website resmi Citilink.
Citilink Indonesia juga sangat mengapresiasi para penumpang yang dapat mengerti dan memahami situasi yang sedang terjadi di lapangan saat ini sehingga dapat bekerjasama secara kooperatif.
Diharapkan penerbangan kembali baik dalam waktu dekat ini sehingga operasional transportasi udara dapat segera kembali berjalan dengan normal.
Sementara itu, seluruh penerbangan Citilink Indonesia dari dan menuju bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali untuk sementara masih dibatalkan hingga pemberitahuan selanjutnya, sesuai dengan perkembangan erupsi Gunung Agung.
Namun, aktifitas penerbangan dari dan menuju Lombok sudah kembali beroperasi secara normal dengan pertimbangan kondisi sebaran abu vulkanik yang terbawa angin ke ara Barat Daya dari Pulau Bali.