Gatot Nurmantyo Disiapkan Jadi Calon Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah
Muliaman D. Hadad, Ketua Umum MES yang habis masa jabatannya, kembali dijagokan untuk memimpin MES untuk yang keempat kalinya.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bertempat di Menara BTN, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) hari ini, Kamis (30/11/2017) menggelar Munas ke-4. Salah satu yang menarik, dalam munas kali ini adalah munculnya nama Gatot Nurmantyo, Panglima TNI dalam bursa calon ketua umum. Dukungan kepada Gatot pun datang, baik dari pengurus pusat maupun daerah.
Nama Gatot muncul, disamping nama-nama tenar lainnya seperti Wimboh Santoso yang kini menjabat Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Muliaman D. Hadad, Ketua Umum MES yang habis masa jabatannya, kembali dijagokan untuk memimpin MES untuk yang keempat kalinya.
Kepemimpinan dan kedekatan dengan kalangan ulama dan umat Islam, menjadi pertimbangan awal munculnya nama Gatot dalam Munas ke-4. Kedekatan tersebut diharapkan dapat diwujudkan menjadi gerakan yang lebih nyata dalam mendukung dan mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.
Wakil Sekjen MES, Iggi H. Achsien menjelaskan, sebelumnya pemerintah telah membentuk Komite Nasional Ekonomi Syariah (KNKS) yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.
"Jika MES kemudian diketuai oleh Panglima TNI, maka kian nyata dukungan pemerintah terhadap ekonomi syariah," tutur Iggi dikutip KONTAN.
Sehubungan dengan berakhirnya masa kepemimpinan Muliaman Hadad, Munas ke-4 ini memutuskan untuk membentuk formatur yang terdiri dari 9 orang, untuk selanjutnya akan memilih Ketua Umum MES yang baru.
Kesembilan tim formatur itu terdiri dari Syahrial Abbas, Muhammad Hudaya, Sulaiman Wasahua, Yodi Izharivan, KH Ma'ruf Amin, Sugiharto, Muliaman D. Hadad, Firdaus Djaelani, dan Muhammad Syakir Sula.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) dan Ketua Panitia Munas ke-4, Friderica Widyasari menyebutkan, Munas kali ini dihadiri oleh 217 orang, termasuk utusan LN dari United Kingdom (UK).
Peserta yang hadir terdiri dari 55 orang pengurus pusat, 74 orang pengurus wilayah, 58 orang pengurus daerah, dan 4 orang pengurus wilayah khusus MES. Ditambah juga 26 orang undangan/peninjau.
Reporter: Yuwono Triatmodjo