Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kementerian PUPR: Sampai Awal Desember, Program Satu Juta Rumah Terbangun 765.120 Unit

“Sebanyak 619.868 unit merupakan rumah MBR dan 145.252 unit untuk non-MBR, sehingga totalnya 765.120 unit."

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kementerian PUPR: Sampai Awal Desember, Program Satu Juta Rumah Terbangun 765.120 Unit
Tribunnews/JEPRIMA
GM Departemen TOD dan Hotel PT Adhi Karya Amrozi Hamidi (tengah), Kepala Divisi TOD II Rozi Sparta (kiri) bersama Project Manager LRT City Sentul - Royal Sentul Park Nanang S Salim saat melihat-lihat maket LRT City - Royal Sentul Park di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/7/2017). PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengembangkan LRT City - Royal Sentul Park sebagai kawasan berkonsep Transit Oriented Development (TOD) yang berlokasi tepat di Stasiun Light Rail Transit (LRT) Sentul sehingga menjadi solusi menghindari kemacetan dengan hunian yang terintegrasi dengan sistem transportasi massal LRT. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga awal Desember 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat capaian Program Satu Juta Rumah sebanyak 765.120 unit rumah. Angka tersebut bisa lebih tinggi jika dibandingkan 2015 sebanyak 699.770 unit dan 2016 sebanyak 805.169 unit.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menjelaskan unit yang dibangun didominasi rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar 70 persen, sementara rumah non-MBR yang terbangun sebesar 30 persen.

“Sebanyak 619.868 unit merupakan rumah MBR dan 145.252 unit untuk non-MBR, sehingga totalnya 765.120 unit, “ kata Khalawi di Jakarta, Selasa (5/12/2017).

Dalam mencapai target Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada pada tanggal 29 April 2015 lalu sebagai bagian Nawa Cita, sekitar 20 persen merupakan rumah yang dibangun oleh Kementerian PUPR berupa rusunawa, rumah khusus, rumah swadaya maupun bantuan stimulan prasarana dan utilitas (PSU).

Sementara 30 persen lainnya dibangun oleh pengembang perumahan subsidi yang mendapatkan fasilitas KPR FLPP, subsisdi selisih bunga dan bantuan uang muka. Selebihnya dipenuhi melalui pembangunan rumah non subsidi oleh pengembang.

Baca: MS, Pilot Lion Air yang Kedapatan Pakai Sabu di Kupang, Dikenal Baik dan Dermawan

Karena keterbatasan APBN, Khalawi mengatakan pihaknya mendorong berbagai pemangku kepentingan bidang perumahan seperti Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Asosiasi Pengembang (seperti REI dan APERSI), Corporate Social Responsibility (CSR) perusahan, perbankan dan masyarakat.

BERITA REKOMENDASI

Rincian hasilnya adalah dibangun oleh Kementerian PUPR sebanyak 183.977 unit, kementerian atau lembaga lain 1.566 unit, pemerintah daerah 148.180 dan pengembang 250.916 unit. Selain itu, CSR juga berkontribusi sebanyak 118 unit, sedangkan 35.111 unit sisanya dibangun oleh masyarakat secara mandiri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas