Menteri Pariwisata Kesal Turis Cina Tidak Ada Lagi di Bali
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui saat ini tidak ada lagi turis asal negara Tirai Bambu di Bali. Arief pun merasa sangat kesal mendengar adanya
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Erupsi Gunung Agung berdampak terhadap kunjungan turis ke Bali. Pemerintah Cina bahkan sejak 24 November telah mengeluarkan larangan perjalanan (travel warning) ke pulau Dewata.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui saat ini tidak ada lagi turis asal negara Tirai Bambu di Bali. Arief pun merasa sangat kesal mendengar adanya travel warning.
"Saya buka-bukaan saja ya, turis Cina sekarang nol, gedeg makanya saya," ujar Arief di kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Kamis (21/12/2017).
Arief menjelaskan karakter turis Cina berbeda dengan Australia. Jika wisatawan negara Kangguru tetap pergi ke Bali walaupun dilarang, namun wisatawan asal negara Tirai Bambu menurut pemerintahnya.
"Travel warning masih datang orang Australia. Tapi tidak terjadi pada masyarakat Cina, mereka sangat patuh pada pemerintah," ungkap Arief.
Mantan Direktur Utama Telkom Indonesia telah bertemu dengan Konsulat Jenderal Cina. Selain itu Arief juga akan bertemu dengan Menteri Pariwisata Cina membahas mengenai travel warning.
Arief pun berharap agar larangan perjalanan ke Bali tidak diperpanjang lagi dari Cina. Karena dari surat pemberitahuan travel warning akan berakhir 4 Januari 2018.
"Saya rasa turis Cina akan kembali. Mereka travel warning sampai tanggal 4 Januari," kata Arief.