Inflasi Bulan Januari 2018 Diperkirakan Sundul 0,8 Persen, Pemicunya Harga Mobil dan Cukai Rokok
Penyumbang utama inflasi bulan ini diperkirakan dari kenaikan tarif cukai rokok dan kenaikan harga mobil.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Adinda Ade Mustami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Maybank Indonesia Juniman memperkirakan, inflasi Januari 2018 akan mencapai 0,8%, lebih tinggi dibanding inflasi Desember 2017.
Walaupun secara tahunan, inflasi Januari akan diperkirakan turun ke ke sekitar 3,4% year on year (YoY), dari bulan sebelumnya sebesar 3,61% YoY.
Pemicunya, harga bahan pangan yang mengalami tekanan, yaitu beras dan kawan-kawannya. "Meski ada yang turun, mayoritas harga pangan naik," kata Juniman, Kamis (18/1/2018).
Selain itu, penyumbang utama inflasi bulan ini diperkirakan dari kenaikan tarif cukai rokok dan kenaikan harga mobil. Sementara tarif angkutan umum yang menurun diperkirakan menjadi penghambat inflasi bulan ini.
Baca: 13 Pemandu Lagu Jadi Teman Auditor BPK dan Pegawai Jasa Marga di Ruang Karaoke
Baca: Konflik Partai Hanura, Sang Sekjen Dilaporkan ke Polisi Atas Tuduhan Penggelapan Jabatan
Juniman juga memproyeksi, inflasi inti bulanan diperkirakan 0,4%, naik dari bulan sebelumnya sebesar 0,13%. Penyebabnya, kenaikan tarif mobil dan tarif tol.
Walaupun secara tahunan, inflasi inti Januari tercatat 2,79% YoY dari bulan sebelumnya sebesar 2,95% YoY. Hal itu, karena tingginya inflasi inti di Januari 2017 yang tercatat sebesar 0,56%.