Pelindo 1 Terapkan Layanan E-Berthing untuk Tekan Pungli di Pelabuhan
"Sistem e-berthing ini pertama kali diterapkan di Indonesia dan nantinya bisa menjadi contoh untuk pelabuhan-pelabuhan lain," ujar Syahputera
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) menerapkan sistem online dalam hal pembayaran tambatan kapal, guna menekan tindakan pungutan liar di pelabuhan.
Sistem online tersebut dinamakan E-berthing yang baru saja resmikan di Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Direktur Bisnis Pelindo 1 Syahputera Sembiring mengatakan, E-berthing merupakan sistem online yang disiapkan untuk menagih pembayaran tambatan kapal yang selama ini dilakukan secara manual.
"Sistem e-berthing ini pertama kali diterapkan di Indonesia dan nantinya bisa menjadi contoh untuk pelabuhan-pelabuhan lain," ujar Syahputera di Jakarta, Sabtu (17/2/2018).
Syahputera berharap, dengan sistem ini maka nantinya tidak menimbulkan piutang, tidak ada pungutan liar, accountable, serta peningkatan pendapatan perseroan karena pengguna jasa diwajibkan untuk membayar terlebih dahulu sebelum sandar.
Baca: Jadi Semrawut, The Jakmania Parkir Sembarang di Trotoar Jalan Asia Afrika
Baca: Penjelasan Lengkap Dokter Gigi Widya Seputar Bahayanya Abothyl untuk Obati Sariawan
General Manager Pelindo 1 Cabang Tanjung Pinang, I Wayan Wirawan menambahkan, konsep e-berthing mulai dikembangkan pada 2016 yang bertujuan untuk memudahkan pengguna jasa dalam meminta pelayanan tambatan kapal menggunakan sistem online.
"Pengguna jasa cukup melakukan permintaan layanan tambatan melalui handphone, nanti muncul approval dari kami, kemudian dapat diproses setelah muncul barcode," ujarnya.
Menurutnya, layanan e-berthing ini juga didukung oleh Bank Indonesia yang mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) serta Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.
Pelabuhan Sri Bintan Pura merupakan terminal penumpang kedua tersibuk di Indonesia, trafik penumpang bisa mencapai 2 juta orang per tahun.