Totalindo Garap Proyek Hunian DP Nol Rupiah Klapa Village dengan Skema KSO
“Biaya tanah ditanggung oleh Totalindo sebesar 25 persen atau senilai Rp 14,7 miliar untuk tahap pertama. Lalu untuk tahap II senilai Rp 15,3 miliar"
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Selama ini sebagian orang mengolok-olok tentang gagasan rumah dengan uang muka (DP) nol persen sebagai ide yang tidak masuk akal. Belakangan, konsep ini memang menarik dan mendorong minat pengembang properti untuk menggulirkan dan memasarkannya ke konsumen.
Seperti dilakukan PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS). Perusahaan pengembang ini memastikan diri menjadi mitra kerja sama PD Pembangunan Sarana Jaya (Sarana Jaya) pada proyek DP Rp 0 Klapa Village di Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Proyek ini terdiri dari empat tower dengan biaya konstruksi secara keseluruhan Rp 600 miliar. Di mana satu tower terdiri dari 307 unit rumah.
Dari keempat tower tersebut, hanya satu unit tower yang menjadi rumah dengan DP nol rupiah, selebihnya adalah komersial.
“Pengembangan proyek DP Rp 0 Klapa Village dengan Sarana Jaya tersebut menggunakan skema Kerja Sama Operasi (KSO),” kata Donald saat konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta, Jumat (23/2/2018).
Direktur Utama TOPS Donald Sihombing mengatakan, perseroan sudah mengirimkan surat kepeminatan atas pengumuman pemilihan calon mitra kerja sama kepada Sarana Jaya di website Sarana Jaya pada 18 Desember 2017 lalu.
Baca: Tiga Unit Bus Maxi Mercedes-Benz OC 500 RF 2542 Diluncurkan untuk Layani Trayek Sumatera
Baca: Novel Baswedan Mendapat Kawalan Ketat Petugas KPK Saat Salat Jumat
Dalam perjanjian kerja sama tersebut, masing-masing pihak berkewajiban membiayai pengadaan tanah, bangunan, serta berbagai hal yang berkaitan dengan proyek sesuai penyertaan berdasarkan perjanjian kerja sama.
Yaitu, Sarana Jaya menanggung biaya sebesar 75 persen dan Totalindo sebanyak 25 persen.
Mekanisme tersebut juga berlaku pada mekanisme bagi hasil jika ada keuntungan dari hasil penjualan unit rumah.
“Biaya tanah ditanggung oleh Totalindo sebesar 25 persen atau senilai Rp 14,7 miliar untuk tahap pertama. Lalu untuk tahap II senilai Rp 15,3 miliar,” jelas Donald.
Biaya kontruksi yang ditanggung perseroan adalah 25 persen dari total biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 600 miliar, atau senilai Rp 150 miliar untuk konstruksi tahap I dan tahap II.