Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Warning Presiden Xi Jinping: Miliarder China Bisa Jatuh Sewaktu-waktu

Ye Jianming, seorang konglomerat China yang menjalankan konglomerat CEFC China Energy Co, saat ini tengah diselidiki oleh pihak berwenang.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Warning Presiden Xi Jinping: Miliarder China Bisa Jatuh Sewaktu-waktu
NYMAG
Presiden Xi Jinping 

Salah satunya adalah Xiao Jianhua, di mana Tomorrow Holding Co diperintahkan untuk melakukan divestasi atas banyak aset keuangannya.

Xi diprediksi akan kembali memperkuat cengkeramannya pada kekuasaan saat pertemuan parlemen China yang dijadwalkan pada minggu depan untuk menyetujui undang-undang yang memungkinkan Xi memerintah tanpa batas waktu dan memberinya kontrol lebih besar atas uang dan kekuasaan.

Sejumlah konglomerat besar China, termasuk Pony Ma dan Li Shufu (pendiri miliuner pembuat mobil Zhejiang Geely Holding Group Co), juga merupakan anggota parlemen.

Perusahaan energi milik Ye terjun ke kancah internasional tahun lalu setelah setuju untuk membeli 14% saham perusahaan minyak raksasa Rusia Rosneft PJSC seharga US$ 9 miliar.

Perusahaan China ini juga memiliki kepemilikan saham di perusahaan lain di seluruh dunia.

Presiden Ceko Milos Zeman menunjuk Ye sebagai penasihat kebijakan ekonomi pada tahun 2015. Selain itu, siaran pers perusahaan mencantumkan bahwa Ye bertemu dengan banyak orang ternama dari Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker hingga pejabat senior Georgia.

Skema suap

BERITA REKOMENDASI

Kendati demikian, CEFC mendapat sorotan karena kepala organisasi penelitian yang didanai perusahaan tersebut ditangkap di AS pada November 2017.

Eksekutif tersebut diduga telah menjadi bagian dari skema penyuapan, dengan menawarkan US$ 2 juta kepada Presiden Chad untuk mencoba mengamankan hak pengeboran bagi perusahaan energi China yang sesuai dengan deskripsi CEFC.

Selain itu, secara terpisah, eksekutif tersebut juga menawarkan US$ 500.000 kepada seorang pejabat Uganda.

Pada pemeriksaan jaminan bulan ini, Hakim Distrik AS Katherine Forrest mengatakan bukti yang menentang eksekutif asal China tersebut "sangat kuat".

Kendati demikian, perusahaan telah membantah bahwa mereka tidak memiliki investasi di Uganda dan proyek di Chad tidak melibatkan hubungan dengan pemerintah setempat.

Alhasil, pasca dirilisnya laporan ini di media Caixin, saham perusahaan yang terkait dengan Ye anjlok di China, Hong Kong dan Singapura pada Kamis kemarin.

Di sisi lain, Anbang milik Wu mendapat sorotan tajam setelah melakukan akuisisi di luar negeri.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas