Alasan Toys 'R' Us Likuidasi Ratusan Toko
Penutupan ratusan toko ini juga akan berimbas pada produsen mainan lain seperti produsen Barbie Mattel Inc, pembuat game board Hasbro
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Peritel mainan raksasa Toys 'R' Us Inc memutuskan untuk menutup 735 toko di Amerika Serikat (AS) setelah perusahaan mengakui kegagalan mencari pembeli ataupun investor baru untuk membantu restrukturisasi utang.
Sebanyak 30.000 pekerja berisiko terkena pemangkasan dari aksi likuidasi aset ini.
Penutupan ratusan toko ini juga akan berimbas pada produsen mainan lain seperti produsen Barbie Mattel Inc, pembuat game board Hasbro Inc, sampai Lego.
"Ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi kita dan juga jutaan anak-anak, dan keluarga yang telah kita layani selama 70 tahun terakhir," kata Chief Executive Officer (CEO) Dave Brandon, dikutip Reuters, Kamis pagi waktu setempat (15/3).
Peritel konvensional ini mengalami kalah saing ketika pembelian mainan lebih banyak dilakukan lewat Amazon.com, dan anak-anak masa kini lebih memilih gadget ketimbang mainan.
Keputusan melikuidasi aset ini keluar enam bulan setelah Toys 'R' Us mengajukan perlindungan kebangkrutan akibat menanggung utang hampir US$ 8 miliar, pembengkakan hasil dari pembelian utang (leveraged buyout) US$ 6,6 miliar yang dilakukan pada 2005 silam.
Baca: Untuk Temani Istri yang Baru Melahirkan, PNS Boleh Cuti Satu Bulan
Rabu lalu, perusahaan juga mengumumkan akan menutup seluruh 100 toko di Inggris. Pengajuan perlindungan kebangkrutan di Inggris akan tetap berlanjut.
Perusahaan juga tengah berbicara dengan pihak yang tertarik membeli 200 toko berperforma baik di AS yang akan disatukan dengan operasi di Kanada.
Sedangkan untuk operasi di Asia dan Eropa Tengah termasuk Jerman, Austria, dan Swiss, perusahaan akan mengupayakan reorganisasi dan proses penjualan.
Berita ini sudah tayang di kontan berjudul Utang menumpuk, Toys 'R' Us melikuidasi ratusan toko