Laba CIMB Niaga Syariah Rp 489,7 Miliar Sepanjang 2017
“Untuk korporasi di tahun 2017 perseroan fokus ke infrastuktur, tahun ini juga cenderung ke sana,” kata Pandji
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Bank CIMB Niaga Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp 489,7 di sepanjang 2017 lalu atau naik 60,3 persen dari periode sebelumnya sebesar Rp 305,4 miliar.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara menjelaskan, kenaikan laba tersebut ditopang oleh pertumbuhan pembiayaan di segmen konsumer dan korporasi.
Pandji menyatakan, pembiayaan untuk proyek infrastuktur di tahun lalu ada kecenderungan kembali dilanjutkan di tahun ini.
“Untuk korporasi di tahun 2017 perseroan fokus ke infrastuktur, tahun ini juga cenderung ke sana,” kata Pandji saat paparan kinerja perseroan di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Senin (26/3/2018).
Pandji menambahkan, untuk pembiayaan konsumer, tahun ini perseroan akan meluncurkan produk baru platinum card dan pinjaman untuk pembiayaan kendaraan bermotor (oto loan).
Baca: Mulai Bulan Mei, Yamaha DDS Bogor Ngegas Jualan Skutik Lexi
Sebagai gambaran, sepanjang 2017, Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk ini juga mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 85,0 persen menjadi Rp 23,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 12,8 triiiun.
“CIMB Niaga Syariah mencatatkan UUS dengan pertumbuhan aset paling tinggi sepanjang 2017 di industri perbankan syariah nasional,” imbuh dia.
Meningkatnya aset CIMB Niaga Syariah tak lepas dari kenaikan signifikan pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan penyaluran pembiayaan. Total DPK yang berhasil dihimpun hingga akhir 2017 mencapai Rp 19,9 triliun atau tumbuh 87,3 persen dibandingkan DPK tahun sebelumnya sebesar Rp 10,6 triliun.
Pertumbuhan pembiayaan hingga 31 Desember 2017 mencapai 63,5 persen menjadi Rp 16,7 triliun dibandingkan posisi yang sama tahun 2016 sebesar Rp 10,2 triliun.
Sementara, rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) menjadi 0,9 persen per 31 Desember 2017 dari 1,1 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.