Calon Gubernur BI Perry Warjiyo Dikhawatirkan Memunculkan Polemik Ketahanan Ekonomi
Presiden Joko Widodo mengajukan Perry Warjiyo sebagai calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengajukan Perry Warjiyo sebagai calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Ketua Garda NKRI, Haris Pertama berpendapat secara khusus untuk kepentingan Ekonomi nasional, calon Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo yang diajukan Presiden Jokowi ke DPR bisa muncul polemik ketahanan nasional di bidang ekonomi.
"Uji kelayakan Gubernur BI 28-29 Maret di senayan oleh DPR Komisi XI, diharapakan wakil rakyat objektif mendengarkan suara rakyat. Karena Perry Warjiyo Sebagai mantan direktur IMF bisa membawa sikap sperti lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) itu," ungkap Haris di Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Baca: Ini Alasan Jokowi Usulkan Perry Warjiyo Jadi Calon Tunggal Gubernur BI
Menurut dia, butuh gubernur BI yang memahami dunia perbankan dan tidak menjadi kaki tangan kepentingan IMF dan kepentingan momen politik terdekat.
"Presiden Jokowi dalam figur Gubernur BI bisa menempatkan orang yang mumpuni dan berkarakter serta memahami ekonomi secara moneter. Semestinya figur-figur internal BI yang memiliki keunggulan dan memiliki pengalaman dan kinerja BI selama ini juga diajukan," katanya.
Lanjut Haris, belajar dari kekawatiran masalah ekonomi nasional yang terus turun, ini tidak luput dari adanya celah ketidakberesan dalam menjalankan tugas-tugas BI,
Dikatakan, Perry Warjiyo selama menjadi Deputi Gubernur dinilai kurang bagus maka tidak layak menjadi Gubernur BI.
Memang keputusan semuanya tergantung kepada DPR yang akan melakukan "fit and proper test" (uji kelayakan dan kepatutan) terhadap calon gubernur BI.
"Kami yakin DPR menolak dan mengembalikan Perry Warjiyo ke Presiden Jokowi" pungkasnya.